in

Kinerja Keuangan Syariah Tumbuh Signifikan di Tengah Pandemi

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Soekowardojo.

 

HALO BISNIS – Kinerja keuangan syariah di Indonesia mengalami pertumbuhan meski di tengah pandemi Covid-19.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Soekowardojo menyatakan, dilihat dari pertumbuhannya, peran sektor keuangan syariah terhadap perekonomian justru terus meningkat.

“Sesuai data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total aset keuangan syariah Indonesia tumbuh 20,45% pada Juni 2020, dibandingkan posisi akhir 2019 yang hanya tumbuh 13,84%,” katanya saat membuka Talkshow Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Regional Jawa 2020 secara Virtual, Jumat (9/10/2020).

Soekowardojo menjelaskan, total aset keuangan syariah Indonesia (tidak termasuk saham syariah) per Juni 2020 sebesar Rp 1.608,50 triliun, dengan aset terbesar pasar modal yang diikuti oleh perbankan dan lembaga keuangan non-bank.

Sedangkan market share keuangan syariah Indonesia mencapai 9,63%.

“Kondisi tersebut menunjukkan bahwa keberadaan lembaga keuangan syariah telah bisa diterima sebagai alternatif bagi masyarakat Indonesia, dalam mengakses permodalan,” katanya.

Seperti halnya pembiayaan konvensional, terdapat beragam lembaga keuangan syariah yang menawarkan berbagai macam produk pembiayaan syariah. Mulai dari bank, lembaga keuangan non-bank, hingga pasar modal.

Selain itu, dengan perkembangan teknologi yang demikian pesat belakangan ini, hadir alternatif pembiayaan berbasis teknologi yang tentunya bisa menjadi mitra strategis bagi UMKM, yaitu Fintech.

“Seperti lembaga keuangan yang lain, Fintech menawarkan skema pembiayaan konvensional maupun syariah,” ujarnya.(HS)

Makam Nisan Batu Karang di Kumpulrejo Kendal, Potensi Wisata yang Butuh Sentuhan Pemerintah

Tukar Sampah Plastik Jadi Rupiah, Cara Pertamina Bantu Tangani Pencemaran Lingkungan