in

Kerusakan Jalan di Jalur Semarang-Mangkang Makin Parah

Kondisi jalan berlubang tergenang air hujan di ruas jalan Semarang-Mangkang, tepatnya depan shelter BRT Trans Semarang, di pintu masuk Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW), Senin,  (25/1/2021).

 

HALO SEMARANG – Kondisi jalan di jalur pantura atau ruas Jalan Semarang-Mangkang, saat ini rusak parah. Bahkan saat hujan, banyak lubang tertutup air dan membahayakan pengendara yang melintas.

Kerusakan jalan nampak di dekat shelter Kawasan Wijaya Kusuma (KWK) BRT Trans Semarang, yang cukup menganggu pengendara yang melintas.

Baik kendaraan roda dua, maupun kendaraan berat yang lewat akses reguler Jalur Pantura ini. Karena lubang jalan di lokasi ini cukup dalam, juga dapat membahayakan pengendara sepeda motor yang melintas.

Beberapa titik lain, jalan rusak terlihat di ruas Jalan Randugarut, Tugu, dan Jalan Oerip Sumoharjo.

Salah satu warga, Heri mengatakan, kerusakan jalan sangat mengganggu pengendara yang melintas.

“Kalau dibiarkan terus, tidak diperbaiki. Akan membahayakan pengendara. Apalagi, musim hujan sering tertutup air, pengendara roda dua bisa terperosok ke lubang jalan,” ujarnya, Senin (25/1/2021).

Heri menambahkan, seringkali jalan berlubang kembali rusak karena hanya ditambal sulam.

“Seharusnya jalan dicor, jangan hanya ditambal sulam. Akibatnya jalan tidak awet dan cepat rusak kembali,” katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Semarang, Suharsono berharap kerusakan jalan ini segera diperbaiki. Perbaikan sesuai dengan kewenangan, jalan yang menjadi kewenangan kota, provinsi atau pemerintah pusat.

Karena, jika tidak segera diperbaiki sangat membahayakan pengendara terutama pengendara roda dua.

“Jalan yang berlubang yang kondisinya dalam dan tertutup air hujan, bisa membuat pengendara terperosok dan terjatuh. Begitu juga mobil jika tiba-tiba harus menghindari jalan berlubang, justru bisa membahayakan pengendara yang berada di belakangnya,” katanya.

Untuk itu, pihaknya berharap, Dinas PU untuk segera berkoordinasi dengan pemerintah pusat. Karena memang jalan Pantura itu menjadi kewenangan pusat, sehingga jalan yang rusak bisa dilakukan perbaikan.

“Kalau untuk wilayah yang sering terjadi genangan harus dilihat dulu salurannya seperti apa. Kalau tidak berfungsi kan harus dibetulkan terlebih dulu, biar lancar,” imbuhnya.(HS)

Periksa Tensi Hingga Enam Kali, Bupati Rembang Baru Bisa Disuntik Vaksinasi Covid-19

Tak Semua Jajaran Forkopimda Kendal Jalani Vaksinasi