in

“Kertas Kokoh” Akan Jadi Pameran Tunggal Kokoh Nugroho

Kokoh Nugroho.

 

HALO SEMARANG – Bagi publik seni rupa di Kota Semarang atau Jawa Tengah, nama Kokoh Nugroho sudah tak asing lagi. Setidaknya selama dua dasawarsa terakhir, karyanya kerap dipajang di berbagai pameran. Kini, dia menyiapan pameran tunggal.

Menurut rencana, pameran yang diberi tajuk “Kertas Kokoh” tersebut akan dilangsungkan di Galeri Kampus Universitas Negeri Semarang, 2-17 Oktober 2019. Pameran tersebut bakal menggelar 253 karyanya yang berbasis kertas. Pembukaan pameran akan dilangsungkan Rabu (2/10/2019) mulai pukul 19.30. Akan hadir kolektor Oei Hong Djien.

Acara tersebut juga dimeriahkan dengan penampilan Tridhatu.
Kurator Wahyudin mengungkapkan, karya-karya yang dipajang dibuat dalam kurun waktu empat tahun terakhir. Dia mengungkapkan, pameran nanti berikhtiar mengetengahkan karya-karya kertas Kokoh Nugroho itu dalam wacana budaya mutakhir, sebagai bukan hanya “model penggambaran” atas sesuatu yang tertangkap panca indra Kokoh Nugroho. Melainkan juga “model pernyataan”-nya atas apa-apa yang berlangsung di sekitarnya.

“Dari mimpi-mimpi pribadinya sampai masalah ilmu-politik-sosial-budaya di republik ini,” kata Wahyudin, Senin (30/9/2019).

Kokoh adalah perupa kelahiran Kota Semarang tahun 1976 lalu. Sejak 2001, dia terus berkarya dan hampir tak pernah absen mengikuti pameran setiap tahunnya hingga kini. Tahun lalu, karyanya ikut dipajang pada Pameran Besar Seni Rupa Indonesia di Batu, Jawa Timur.

Kokoh mengungkapkan, peristiwa melukis biasa dilakukannya baik itu di atas kanvas, kertas, benda atau objek apapun yang ditemukan dan diniatkan untuk menorehkan lukisan.

“Peristiwa melukis adalah tentang niatan awal, kejujuran untuk mengawali dan mengakhirinya sebagai peristiwa melukis dan menghasilkan karya lukis. Maka di atas ratusan bahkan ribuan kertas pun, karyaku itu aku sebut lukisan. Baik menggunakan cat akrilik, ballpoint, pen, pensil, spidol, charcoal, dan lain-lain alat yang bisa aku gunakan dan temukan,” ungkapnya.(HS)

Sejak Januari hingga September, Ada 300 Kasus Kebakaran di Kota Semarang

Ganjar Larang Pelajar Ikut Demo, Minta KPAI Turun Tangan