in

Kerahkan Delapan Pompa, Banjir di Persawahan Ditargetkan Berkurang Dalam 10 Hari

Pelaksana tugas Bupati Kudus HM Hartopo, didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Catur Sulistiyo, Kalakhar BPBD Kudus Budi Waluyo, dan Camat Mejobo Muhammad Fitriyanto, meninjau penyedotan air banjir di Desa Kirig Kecamatan Mejobo, Senin (22/2). (Foto : Laman Pemkab Kudus).

 

HALO KUDUS – Pemerintah Kabupaten Kudus mengerahkan delapan pompa berkapasitas sekitar 1.000 meter kubik per menit, atau rata-rata 17 meter kubik per detik, untuk mengurangi genangan banjir yang merendam puluhan hektare sawah dan pemukiman warga di Desa Kirig Kecataman Mejobo dan Desa Setrokalangan Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus.

Pelaksana tugas (Plt) Bupati Kudus HM Hartopo, mengatakan sebanyak enam pompa digunakan untuk menurunkan permukaan genangan air di persawahan yang mencapai 45 hektare di kawasan Mejobo. Adapun dua pompa lagi, digunakan untuk mengurangi genangan di lahan lebih kurang 20 hektare di Setrokalangan.

“Ini merupakan program kita untuk memberikan kontribusi kepada petani, yang terdampak banjir. Bagaimana kita mengupayakan penanggulangan banjir di area persawahan, melalui Dispertan dan Pangan,” kata Hartopo, seperti dirilis laman resmi Pemkab Kudus.

Hartopo berharap dengan diterjunkannya pompa-pompa ini akan mengurangi volume air banjir, yang menggenangi area persawahan dan pemukiman.

Saat bersama Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Catur Sulistiyo, Kalakhar BPBD Kudus Budi Waluyo, dan Camat Mejobo Muhammad Fitriyanto meninjau proses penyedotan air banjir di Desa Kirig Kecamatan Mejobo, Senin (22/2), Hartopo juga mengemukakan sejumlah kendala.

Salah satunya adalah debit air di Sungai Jeratun dan Juwana yang masih tinggi, sehingga dibutuhkan waktu lebih lama untuk membuang air banjir.

“Kami alirkan limpasan air ini ke Sungai Jeratun dan Sungai Juwana. Namun yang menjadi kendala adalah debit air sungai tersebut masih tinggi. Tentunya membutuhkan waktu lebih, untuk dapat menampung volume air dari pompa ini sambil kita evaluasi hasilnya,” ujarnya.

Hartopo berharap intensitas hujan dalam beberapa hari mendatang sudah mulai berkurang, sehingga penyedotan air banjir tersebut membuahkan hasil seperti yang diharapkan.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Catur Sulistiyo, mengatakan sebelumnya Plt Bupati telah memberikan arahan agar pihaknya bekerja sama dengan BPBD Kudus untuk mengurangi debit banjir menggunakan pompa.

Dirinya menambahkan, target yang diperlukan untuk memompa area persawahan di Kecamatan Mejobo dan Kaliwungu, lebih kurang sepuluh hari.

“Kami targetkan waktu 10 hari untuk pompanisasi, sambil melihat perkembanganya. Jika dirasa berhasil, maka akan kami lanjutkan ke daerah lain. Jika kurang berhasil, maka kami akan hentikan sementara sambil mengevaluasi dampak yang terjadi pada lingkungan,” terangnya.

Untuk diketahui, akibat banjir yang melanda area persawahan, Pemerintah kabupaten Kudus mengupayakan bantuan berupa bantuan pangan, Pencairan asuransi pertanian, dan Pompanisasi, dan bantuan bibit tanaman. (HS-08)

Dapat Dukungan Tambahan, Incar Target Tinggi

Vaksinasi Tahap Dua di Boyolali Tersedia Untuk 5.000 Orang