
HALO SEMARANG – Persoalan sampah sudah menjadi masalah serius di Kota Semarang. Produksi sampah dari tahun ke tahun semakin meningkat, sementara tempat pembuangan akhir (TPA) Jatibarang daya tampungnya makin terbatas. Untuk itu pengelolaan sampah harus dimulai dari hulu atau dari rumah tangga.
“Program pilah sampah yang sudah kita deklarasikan akan terus disosialisasikan sehingga program tersebut benar-benar bisa berjalan di masyarakat,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang, Sapto Adi Sugihartono, Jumat (6/3/2020).
Saat ditemui usai peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) tingkat Kota Semarang, Sapto Adi menambahkan, pilah sampah merupakan cara efektif dalam mengatasi persoalan sampah.
“Penanganan sampah itu harus dimulai dari hulu, dari rumah tangga dan diri kita. Memang sampah merupakan sesuatu yang kurang bermanfaat, namun kalau dipilah sejak awal tentu ada yang bisa dimanfaatkan,” katanya.
Setelah dari rumah tangga, maka masyarakat juga memiliki andil yang besar dalam menangani masalah ini.
Pengelolaan sampah berbasis masyarakat bisa melalui bank sampah atau tempat pembuangan sementara terpadu atau TPST. Program ini juga sudah berjalan cukup lama, namun perlu dioptimalkan sehingga bisa mengurangi produksi sampah. Setelah itu penanganan sampah menjadi tanggung jawab pemerintah, yakni pengangangkutan, pembuangan, hingga pemusnahan.
Pemusnahan sampah ini akan diintensifkan dengan metode mengubah sampah menjadi energi listrik atau yang dikenal dengan PLTSa. Saat ini di TPA Jatibarang sudah dimulai PLTSa. Ada sekitar 9 hektare tumpukan sampah yang ditutup dengan membrane. “Dari tumpukan sampah ini keluar gas metana yang dimanfaatkan untuk menggerakan turbin listrik,” katanya.
HPSN ini, lanjut Sapto Adi Sugihartono, berangkat dari keprihatinan terhadap penanganan sampah. Saat ini masih ada 73 persen masyarakat yang belum sepenuhnya sadar dengan pengelolaan sampah.
“Selain itu ada 53 persen masyarakat yang masih suka membakar sampah, memang ini angka secara nasional, namun cukup memprihatinkan,” ujarnya.
Sementara Sekda Kota Semarang, Iswar Aminuddin yang membacakan sambutan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, penanganan sampah harus dilakukan secara menyeluruh dan masyarakat harus bergerak bersama.
“Ini menjadi tanggung jawab kita semua, agar penanganan sampah bisa diselesaikan dengan baik,” katanya.(HS)