in

Kepala Disperindag Jateng: Pasar Tetap Buka Harus Dengan Protokol Kesehatan Ketat

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jateng, Arif Sambodo/dok.

 

HALO SEMARANG – Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia belum nampak usai. Ditambah lagi dengan penambahan angka kasus Covid-19 yang makin meningkat. Tak luput, Provinsi Jateng masih menjadi perhatian khusus pemerintah pusat, karena angka penularan yang tinggi.

Dengan demikian, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengajak semua komponen masyarakat untuk tetap di rumah saja selama dua hari terakhir penerapan PPKM tahap dua. Hal itu tak lain sebagai upaya untuk menekan angka penyebaran Covid-19.

Menanggapi hal tersebut Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jateng telah memberikan sosialisasi kepada seluruh pedagang di pasar tradisional untuk tetap di rumah saja.

“Kami sudah memberikan sosialisasi kepada pedagang untuk mendukung upaya menekan angka penyebaran Covid-19,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jateng, Arif Sambodo, kepada halosemarang.id, Jumat (5/2/2021).

Lebih lanjut Arif menuturkan, meski ada beberapa daerah yang tidak menutup pasar selama penerapan gerakan Jateng di Rumah Saja pada Sabtu-Minggu (6-7/2/2021), pada prinsipnya pedagang mendukung gerakan ini.

“Pada prinsipnya para pedagang setuju dan mendukung upaya menekan kasus Covid-19 yang belum menampakkan penurunannya,” imbuhnya.

Hal ini juga tak lain, lanjut Arif, sebagai upaya menata kembali kesadaran masyarakat menerapkan protokol kesehatan.

“Karena masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan, maka dengan di rumah saja akan menjadi sebuah upaya menumbuhkan kesadaran kita menerapkan protokol kesehatan,” lanjut Arif.

Arif menanggapi adanya pernyataan beberapa kepala daerah yang tidak melakukan penutupan pasar, apabila pasar-pasar tetap buka namun masyarakat di rumah saja, baginya adalah termasuk dukungan gerakan Jateng di Rumah Saja.

“Oke, begini saja, pasar-pasar tetap buka, tapi kalau masyarakat tetap di rumah selama dua hari, maka tidak terjadi kerumunan di pasar. Terlebih lagi ini kebijakan kembali lagi kepada bupati dan wali kota,” ucapnya.

Arif menambahkan, aktivitas sektor industri pada penerapan gerakan dua hari di rumah hanya berjalan 10 hingga 15 persen.

“Sektor industri tetap beroperasi pada hari Sabtu dan Minggu, namun hanya 10 hingga 15 persen, itu pun hanya menjaga dan menghidupkan mesin saja,” pungkasnya.

Perlu diketahui gerakan Jateng di Rumah Saja kurang satu hari berlangsung. Masyarakat diminta untuk mendukung gerakan ini sebagai upaya menekan penyebaran Covid-19.

Di Jateng kasus total terkonfirmasi positif Covid-19 semakin meningkat. Dihimpun dari laman corona.jatengprov.go.id, sebaran kasus Covid-19 per Jumat (5/2/2021) menunjukkan penambahan kasus aktif 1.105, menjadi 10.766.

Dengan total keseluruhan terkonfirmasi positif sebanyak 134.283 kasus.

Peningkatan ini terlihat dari kasus terkonfirmasi hari sebelumnya Kamis (4/2/2021). Tercatat di Jateng, keseluruhan kasus terkonfirmasi positif sebanyak 131.003.

Sementara angka kesembuhan pasien Covid-19 di Jateng tercatat 85.682 pada hari sebelumnya. Perkembangan kesembuhan terlihat meningkat pada hari ini, kasus terkonfirmasi sembuh tercatat 1.523 menjadi 115.111.

Sesuai dengan anjuran pemerintah, dengan melihat perkembangan angka meningginya kasus Covid-19.

Ini menunjukkan perlunya peningkatan kesadaran masyarakat akan penerapan protokol kesehatan 3M (mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak).(HS)

Antisipasi Bencana, PLN ULP Kendal Laksanakan Simulasi Penanganan Gempa

Pasar Ramai, Pembeli Borong Kebutuhan Pokok Untuk Dua Hari Ke Depan