HALO KENDAL – Sejak berstatus Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1, sejak 29 November 2021, kesenian tradisional di Kabupaten Kendal mulai menggeliat.
Hal ini terlihat, dengan mulai banyak kegiatan dinas, yang menampilkan kesenian tradisional dalam selingan acaranya.
Di antaranya Tari Tradisional, Karawitan, Jaran Kepang atau Kuda Lumping, termasuk Wayang Kulit dan sebagainya.
Ketua Perguruan Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Teratai (PSHT) Kendal, Supriyadi, yang juga membuka Sanggar Karawitan Nglaras Roso PSHT mengaku, setelah sempat vakum karena pandemi, sekarang Karawitan Nglaras Roso PSHT sudah aktif lagi latihan rutin.
“Alhamdulillah sekarang sudah mulai latihan lagi. Paling tidak ya seminggu tiga kali kami latihan,” ungkapnya kepada halosemarang.id, Minggu (26/12/2021).
Dikatakan, sanggar yang juga memadukan seni bela diri pencak silat dengan seni tari tradisional, kini sudah beberapa kali mendapat job untuk tampil.
Menurutnya, tari tradisional yang biasanya hanya tampil sebagai pembuka acara, kini juga tampil dalam sajian sendra tari sebagai hiburan utama.
“Kemarin kami sempat tampil ketika ada kunjungan Menteri dan beberapa kali tampil di acara dinas. Artinya latihan yang kami hasilkan itu untuk masyarakat,” ujarnya.
Senada diungkapkan salah seorang Pegiat Seni di Kabupaten Kendal, Turmadi, dari Sanggar Arjuno Laras, Kecamatan Limbangan
“Kami menyambut gembira dengan tampilnya kesenian tradisional pada acara-acara di pemerintahan di Kabupaten Kendal,” ungkapnya.
Menurut Turmadi, hal ini sangat luar biasa, karena akan mengembalikan jati diri budaya Kendal sebenarnya.
“Setiap kali ada acara, harapan kami tari-tarian tradisional selalu dimunculkan lagi, karena kita sudah lama kehilangan jatidiri kita sebagai orang Kendal,” tukasnya. (HS-06).