HALO SEMARANG – Aksi kejahatan jalanan atau tenar dengan sebutan klitih kembali marak di Yogyakarta dan beberapa wilayah di Jateng. Tindak kriminal yang mayoritas dilakukan remaja sekolah tersebut menjadi perhatian serius pemerintah daerah dan kepolisian.
Wakil Ketua DPRD Jateng, Heri Pudyatmoko mengatakan, perubahan-perubahan serta tekanan yang muncul akibat pandemi bisa menjadi salah satu pemicu aksi klitih oleh remaja tersebut. Pada era milenial sekarang, pengaruh media sosial sangat besar membentuk mental anak muda.
“Karena, media sosial itu memuat banyak informasi, baik berita update maupun hoaks, yang seringkali tanpa disaring terlebih dahulu. Terlebih, perubahan pola pendidikan yang sempat menggunakan media daring/online sehingga tidak ada pergaulan dan interaksi langsung kepada guru, ulama, dan sesama siswa yang memudahkan pengaruh negatif masuk ke dalam lingkungan sekitar,” katanya, Kamis (14/4/2022).
Dikatakan, banyak remaja yang harus menghadapi perubahan dinamika di dalam keluarga, sekolah, relasi pertemanan serta lingkungan masyarakat.
Dia menambahkan, hal penting dilakukan saat menghadapi persoalan tersebut yakni membuat ‘pagar’ dalam keluarga dan lingkungan mengenai tata cara pendidikan yang kuat mengenai agama, landasan moral, norma, dan akhlak. Dengan begitu, tindakan-tindakan negatif bisa terbendung dalam kehidupan remaja.
“Tak hanya soal potensi kenakalan dan kejahatan, benteng pendidikan moral dan agama di keluarga juga akan mampu menghindari anak dari paham-paham radikal. Selain itu, peran pemerintah juga harus terlihat saat memperkuat basis ekonomi untuk mengurangi angka pengangguran serta kemiskinan. Karena, itu juga menjadi salah satu penyebab paham radikalisme bisa masuk ke masyarakat kita,” kata Politisi Gerindra ini.
Sektor pendidikan memang menjadi sorotan DPRD dalam acara ‘Musrenbang 2022 untuk Penyusunan RKPD Provinsi Jateng 2023.’ Seperti disampaikan Wakil Ketua DPRD Provinsi Jateng Sukirman, bahwa perhatian terhadap kesejahteraan guru, sarana & prasarana pendidikan yang layak, kurikulum yang terupdate sesuai kebutuhan masyarakat, dan optimalisasi sekolah berbasis agama baik formal maupun informal perlu dilakukan.
“Selain itu, perlu juga dilakukan optimalisasi pengelolaan Bantuan Siswa Miskin (BSM) dan Kartu Jateng Sejahtera (KJS) secara baik,” ungkap Politisi PKB itu, saat menyampaikan Pokok-pokok Pikiran (Pokir) DPRD Provinsi Jateng dalam forum Musrenbang yang digelar di Gedung Gradhika Bakti Praja, Kamis (14/4/2022).(Advetorial-HS)