in

Kedubes Inggris Siapkan Project Tactikal Urbanism Sektor Transportasi untuk Kota Semarang

Program Manager Future City UK PACK, Maria Hendarti yang memberikan keterangan terkait project perkotaan khususnya sektor transportasi di Pesta Keboen, Kota Semarang pada Senin (16/1/2023).

HALO SEMARANG – Menindaklanjuti kerja sama yang ditandatangani pada pertengahan tahun 2022 lalu, Kedubes Inggris akan melaksanakan project tactikal urbanism di sektor transportasi di Kota Semarang dan di Jawa Tengah.

Program tersebut akan dipresentasikan oleh Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins di hadapan Sekretaris Daerah Kota Semarang, Iswar Aminuddin, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin, dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mulai Selasa-Rabu 17-18 Januari 2023.

Program Manager Future City UK PACK, Maria Hendarti mengatakan, project perkotaan dan transportasi dari Kedubes Inggris, bahwa pihaknya akan menjalankan dua program di Jawa Tengah bersama konsorsium ARUB.

“Di Jawa Tengah ada dua program yang kami jalankan, pertama untuk Kota Semarang program akan dijalankan bersama konsorsium ARUB, fokusnya di pekerjaan yang kami sebut sebagai tactical urbanism. Jadi kami bekerja sama dengan Kota Semarang untuk memastikan bahwa transportasi umum itu adalah layanan yang bisa diakses untuk semua orang,” ujar Maria saat diskusi dengan para jurnalis di Pesta Keboen, Kota Semarang pada Senin (16/1/2023).

Dalam project tersebut, Maria menjelaskan, bahwa konsorsium yang menjalankan proyek tersebut menginginkan kepastian akses ke transportasi umum untuk perempuan, anak-anak, orang tua, dan difabel.

“Kami memastikan masyarakat, terutama perempuan, anak-anak, orang tua, dan difabel memiliki akses ke layanan transportasi umum dan kami mengawasi rancangannya bagaimana dibuat. Jadi intinya layanan yang kami anggap penting tersebut harus terbuka untuk umum dan dinikmati semua lapisan masyarakat,” papar Maria.

“Program kali ini dilaksanakan di Kota Lama. Karena kawasan tersebut yang bisa kami identifikasi layanan transportasinya. Dan kami akan menerima usulan perbaikan yang akan dilakukan stakeholder kami,” lanjut Maria.

Ditambahkan Maria, program Tactikal Urbanism menyasar hal-hal spesifik dan teknis dalam perbaikan sistem transportasi perkotaan di Semarang dan Jawa Tengah pada umumnya.

“Dan tactikal urbanism ini adalah rencana yang sangat lokal dan biayanya tentu tidak terlalu besar, itulah kenapa kami memilih ke situ. Lalu kenapa kami menyebutnya tactikal, karena perbaikan-perbaikan yang akan dilakukan memang sangat taktis dan spesifik, dan seharusnya bisa dilakukan oleh Pemkot Semarang sendiri tanpa perlu bantuan dari luar,” tandas Maria.

Kemudian project yang kedua, kata Maria adalah program yang dilaksanakan dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan PT KAI, untuk membantu terkait studi visibilitas pembangunan transit orientied development di satu atau dua koridor perkereta apian yang sedang direncanakan oleh PT KAI.

“Bisa itu merupakan jalur kereta komuter, apakah jalur kereta yang reguler. Kalau kita inginnya dari yang sudah ada ini diperbaiki, tidak perlu membuka koridor baru dulu,” ungkapnya.

Selain itu, bisa menjadikan Land Value Capture atau nilai lahan di sepanjang jalur kereta api yang selama ini belum dimaksimalkan, juga menjadi program lanjutan dari konsorsium ARUB. Menurut dia jika hal ini yang selama ini belum dimaksimalkan tidak hanya oleh Jawa Tengah, tapi juga oleh Pemerintah Indonesia sendiri.(HS)

Usai Kalahkan Rans Nusantara, M Ridwan: Sesuai Rencana

Pemkab Kendal Kekurangan Ribuan ASN