in

Kebumen Mulai Lirik Listrik Tenaga Surya

Wakil Bupati H Arif Sugianto dalam sarasehan yang digelar Ikatan Sesepuh Desa se Kecamatan Buluspesantren, di GOR Desa Sangubanyu, Rabu (20/01). (Foto : Kebumenkab.go.id)

 

HALO KEBUMEN – Kabupaten Kebumen nampaknya mulai melirik penggunaan energi listrik yang berasal dari tenaga surya. Setidak-tidaknya untuk langkah awal, Pemkab akan mengganti lampu-lampu penerangan jalan umum (PJU) yang semula menggunakan listrik PLN, menjadi tenaga surya.

Keinginan untuk menggunakan tenaga surya tersebut, Wakil Bupati H Arif Sugianto, juga disampaikannya Rabu (20/01), ketika menghadiri sarasehan yang digelar Ikatan Sesepuh Desa se Kecamatan Buluspesantren, di GOR Desa Sangubanyu.

Dia mengatakan pengunaan listrik tenaga surya tersebut, merupakan program yang penting, karena dapat mengefisienkan pengeluaran Pemkab, terutama untuk membayar biaya energi listrik.

“Kita akan kembangkan listrik tenaga surya untuk efisiensi listrik,” kata Arif Sugianto.

Untuk diketahui, setiap bulan Pemkab Kebumen harus mengeluarkan anggaran sekitar Rp 8 miliar untuk membayar biaya energi listrik. Dengan penggunaan tenaga surya, diharapkan ada efisiensi.

Nantinya, lampu-lampu jalan di wilayah perkotaan yang semula menggunakan energi listrik PLN, akan dialihkan ke desa-desa, sehingga jalan-jalan di wilayah itu bisa lebih terang.

Pemerintah Pusat, sebenarnya sudah menawarkan penggunaan energi listrik menggunakan tenaga surya ini, kepada seluruh warga negara Indoneia sejak 2019 lalu.

Penawaran itu antara lain disampaikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), melalui surat tertanggal 7 Agustus 2019 lalu.

Dalam surat tersebut, Menteri ESDM Ignasius Jonan mengajak masyarakat untuk memasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap.

Disebutkan, PLTS atap bukan hanya dapat menghemat tagihan listrik bulanan, juga mendukung program energi bersih yang bersumber dari energi terbarukan.

Pelanggan PLN yang menggunakan PLTS, juga bisa “ekspor-impor” energi listrik dengan PLN. Daya yang dihasilkan dari PLTS  Atap nantinya akan otomatis memotong tagihan listrik pengguna maksimal 65% dari total daya yang dihasilkan oleh PLTS Atap.

Artinya 1 Watt listrik yang dihasilkan PLTS Atap akan langsung mengurangi harga listrik PLN maksimal 0,65 watt untuk bulan berikutnya.

Sehingga pengguna hanya membayar sisanya ditambah dengan biaya penggunaan listrik dari PLN. Dengan demikian tagihan listrik akan lebih murah.

Disebutkan pula bahwa semua gedung di Kementerian ESDM, telah memasang PLTS Atap, termasuk Gedung Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE) Kementerian ESDM, Jalan Pegangsaan Timur Jakarta Pusat.

PLTS Atap berkapasitas 20 Kilowatt peak (Kwp) yang telah dipasang sejak 2015 tersebut, memiliki kapasitas puncak 20.160 Watt per hari dengan pengisian baterai selama 4 jam.

Dengan memanfaatkan luas lahan sekitar 40 meter persegi, PLTS berkapasitas 20 Kwp di atap Gedung Ditjen EBTKE, mampu untuk menyalakan lampu bagi delapan lantai di bawahnya.

Selain memberikan peluang masyarakat dalam pemanfaatan energi terbarukan yang ramah lingkungan, kebijakan Pemerintah ini bertujuan untuk mengingkatkan peran energi baru terbarukan (EBT) dalam bauran energi nasional, percepatan peningkatan pemanfaatan energi surya, mendorong pengembangan bisnis dan industri panel surya, serta mengurangi emisi gas rumah kaca.

Bagi masyarakat yang berminat memasang PLTS Atap, ada beberapa ketentuan yang telah diatur dalam Permen ESDM Nomor 49 Tahun 2018. Dalam Permen itu antara lain disebutkan, konsumen PT PLN yang berminat memasang PLTS Atap, harus mengajukan permohonan pembangunan PLTS Atap kepada PLN Wilayah/Distribusi.

Penguatan Ekonomi

Sementara itu dalam pertemuan dengan Ikatan Sesepuh Desa Kecamatan Buluspesantren, Wabup Kebumen juga menekankan pentingnya Program Penguatan Ekonomi Perdesaan. Dengan kemandirian yang dimiliki oleh Desa, kesejahteraan masyarakatnya relatif lebih cepat terpenuhi.

Wakil Bupati juga berharap ada masukan-masukan, untuk kemajuan Kebumen di masa depan. Dia juga mengapresiasi keberhasilan Kecamatan Buluspesantren, yang telah lunas PBB, seraya berharap keberhasilan tersebut dapat dipertahankan demi keberlangsungan pembangunan.

“Saya mengapresiasi keberhasilan Kecamatan Busluspesantren yang telah lunas PBB” ujar Arif.

Ketua Ikatan Sesepuh Desa Kecamatan Buluspesantren, Sobirin dalam sambutannya, mengatakan pihaknya sangat bangga lantaran pertemuan yang bersifat rutin tersebut, pada pertemuan kali ini dihadiri oleh Wakil Bupati H Arif Sugianto beserta beberapa Kepala OPD terkait.

Sebelumnya, Kepala Dispermades PPA Frans Haidar, mengajak untuk tetap berkarya di tengah pandemi Covid-19 dengan tetap menjalankan prokes.

Menurutnya hal itu penting untuk menggapai cita-cita bersama yakni Ekonomi bangkit, Kesehatan pulih.

Sarasehan Ikatan Sesepuh Desa se Kecamatan Buluspesantren mengusung tema Refleksi Tahun 2020 dalam rangka Meningkatkan Kinerja Kecamatan Buluspesantren 2021.

Sarasehan dimoderatori oleh Camat Buluspesantren Budi Suwanto.

Pada sesi tanya jawab, banyak bermunculan usul, saran, dan masukan, yang semuanya mendapatkan respon yang memuaskan dari narasumber. (HS-08)

Pembukaan ATM Bank Jateng di SRITEX Sukoharjo

Atlet Kota Pekalongan Siap Berlaga di Popda 2021