in

Kasus Pembakaran Mobil di Semarang Jadi Perhatian Pemerintah Pusat

Kasus pembakaran mobil di Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik.

 

HALO SEMARANG – Kasus teror pembakaran mobil dan motor menggunakan kain berlumur bahan bakar, menjadi perhatian pemerintah pusat. Hal itu disampaikan anggota DPR RI, Juliari Peter Batubara saat berkunjung ke Semarang, Senin (4/2/2019).

Menurutnya keamanan Kota Semarang yang selama ini kondusif, sedang diuji okeh oknum yang tidak bertanggung jawab.

“Kami berharap aparat keamanan bisa segera menangkap pelaku, dan mengetahui motifnya. Hal ini untuk menjaga kondisifitas Kota Semarang yang sudah baik. Tapi memang tugas ini bukan hanya menjadi tugas pemerintah dan pihak kepolisian saja. Masyarakat juga bisa terlibat menjaga keamanan, seperti menghidupkan kembali siskamling dan ronda,” katanya.

Saat ini polisi masih menyelidiki terkait kasus teror pembakaran sepeda motor dan mobil di sejumlah lokasi di Jawa Tengah. Selain mengumpulkan berbagai informasi dari olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi juga memeriksa rekaman CCTV yang berada di sekitar lokasi.

“Tim sudah bekerja di lapangan, dengan mempelajari CCTV, dan olah tempat kejadian perkara di beberapa lokasi. Yang jelas bukti yang ada seperti rekaman visual terlihat pelaku,” kata Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Condro Kirono.

Dia menjelaskan, dari rekaman CCTV nantinya polisi akan menggunakan untuk menyelidiki pelaku aksi teror pembakaran motor dan mobil yang meresahkan masyarakat.

“Kami berharap dari informasi CCTV sama, akan kami cocokkan dengan saksi-saksi yang sudah dimintai keterangannya,” jelasnya.

Dia juga menginstruksikan kepada anak buah untuk rutin berpatroli khususnya di malam hari.

Sementara Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi berharap, masyarakat tidak menanggapi aksi teror pembakaran mobil yang marak ini dengan rasa kecemasan. Hal itu akan semakin membuat para pelaku menjadi-jadi dalam menjalankan aksinya.

Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi menegaskan, pelaku teror sengaja ingin merusak kondusifitas Kota Semarang.

“Justru kita ini lagi ditantang untuk bisa meningkatkan kekompakan,” ujar Hendi.

Kekompakan antarwarga saat ini, menurutnya perlu terus ditingkatkan. Bisa dilakukan melalui kegiatan sosial yang bersifat kebersamaan. Seperti halnya pengaktifan kembali pos kamling di semua lingkungan. Hendi juga sudah memberikan surat edaran kepada seluruh camat, lurah, untuk merapatkan ronda di tingkat RT dan RW.

“Supaya kembali mengaktifkan pos kamling di semua wilayah. Melalui poskamling tersebut akan dapat meminimalisir ruang gerak pelaku teror. Selain itu juga akan mudah untuk pengawasan lingkungan,” tegasnya.

Dikatakan Hendi, dari informasi hasil rekaman CCTV, terlihat jelas jika ciri-ciri pelaku saat melakukan aksinya menggunakan sepeda motor, helm, dan memakai jaket. Jaket tersebut digunakan untuk menyimpan botol berisi bensin atau minyak tanah yang nantinya digunakan untuk membakar kendaraan calon korban.

Dari pengamatan hasil rekaman CCTV pula, pelaku teror sudah memahami betul wilayah saat beraksi. “Kalau masyarakat melihat orang mencurigakan dengan spesifikasi seperti itu, langsung diperiksa. Jika terbukti, segera laporkan ke kepolisian untuk selanjutnya biar diproses,” katanya.

Selain pengaktifan poskamling, sistem tutup portal juga disarankan. Beberapa permukiman di Kota Semarang saat ini memang masih dilengkapi dengan sistem buka tutup portal. Untuk jalan, kampung, gedung yang sudah ada CCTV, dia berharap nantinya dapat terintegrasi dengan situation room milik Pemkot Semarang.

Sehingga pengawasan tetap bisa dilaksanakan. “Kami sudah pasang beberapa CCTV, namun yang langsung menohok ke pengamanan kampung ini dilakukan swadaya oleh beberapa perumahan,” tuturnya.

Dikatakan, teror pembakaran kendaraan yang beberapa waktu ini kerap terjadi di Kota Semarang memang menimbulkan kecemasan di masyarakat. “Saya perihatin terhadap kejadian beberapa hari ini. Kami mendapati upaya menggoyang Semarang yang kondusif, warganya dibuat resah dengan cara teror pembakaran mobil atau motor di rumah-rumah warga,” tuturnya.

Sebagai informasi, aksi teror pembakaran kendaraan bermotor akhir-akhir marak terjadi di Kota Semarang dan sekitarnya. Pelaku melancarkan aksinya pada dini hari dengan menyasar mobil atau sepeda motor di tepi jalan maupun garasi rumah warga. Dari informasi yang dihimpun, aksi pembakaran kendaraan dilakukan pelaku sekitar pukul 03.00 sampai menjelang subuh.

Kasus mobil parkir dibakar ternyata tidak hanya terjadi di Kota Semarang tapi juga di Kabupaten Kendal. Setidaknya ada tujuh peristiwa pembakaran mobil yang terjadi di Kendal.

Sementara itu di Kota Semarang ada belasan kasus pembakaran mobil dan satu motor. Hingga saat ini pelaku dan motif pembakaran belum diketahui. Masyarakat pun berharap pihak kepolisian segera mengungkap kasus ini.(HS)

Kapolda Jateng, Irjen Pol Condro Kirono bersama TNI dan pejabat Kota Semarang saat mengikuti deklarasi mengungkap kasus teror pembakaran mobil di TBRS, Semarang (4/2/2019).

Inilah 22 Daftar Pemain PSIS yang Dibawa Melawan Persibat

Dibully Soal Komentar Jalan Tol di Media Sosial, Ini Kata Hendi