in

Kasus DBD di Kota Semarang Kembali Meningkat, RSUD Wongsonegoro Rawat Belasan Pasien

Ilustrasi foto: Gedung RSUD Wongsonegoro.

HALO SEMARANG – Pada musim penghujan kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Semarang mulai merebak. Misalnya, kondisi ini terlihat dari kasus pasien yang dirawat di RSUD Wongsonegoro Semarang.

Direktur RSUD Wongsonegero, Susi Herawati mengatakan, kasus DBD yang masuk rumah sakit milik pemerintah ini mulai meningkat. Di banding tahun 2020 lalu pada periode yang sama, kasus DBD tahun ini memang lebih baik. Kasus tidak setinggi tahun lalu. Namun demikian, ini harus menjadi perhatian bersama agar kasus tidak semakin meningkat.

“Kemarin, kita bisa mencegah Covid-19, sekarang kita juga harus bisa mencegah DBD,” terang Susi, Senin (27/12/2021).

Saat ini, kata dia, RSUD merawat 12 pasien DBD. Mereka dalam tahap observasi. Beruntungnya, tidak ada yang dirawat di ICU.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Moh Abdul Hakam terkait kasus DBD yang mulai bermunculan, pihaknya meminta lintas sektor untuk melakukan pemberantasan jentik nyamuk atau PJN serentak setiap hari Jumat atau hari Minggu.

Upaya PJN menjadi alternatif pencegahan yang cukup baik untuk memberantas nyamuk. Pasalnya, jika hanya dilakukan fogging nyamuk memang mati, namun jentik nyamuk masih ada.

“Misalnya kemarin di Gunungpati, itu ada 16 kelurahan. Begitu dilakukan PJN di 110 rumah, ada sekitar 25 rumah yang ada jentik nyamuk,” paparnya.

Diakuinya, temuan jentik nyamuk tersebut memang mayoritas berada di luar rumah. Namun itu bisa saja akan masuk ke dalam rumah jika sudah berubah menjadi nyamuk. Maka, dia mengimbau masyarakat untuk membereskan barang-barang di luar rumah yang berpotensi menjadi sarang jentik. Apalagi, tingkat kelembapan saat musim hujan tinggi, sehingga dapat meningkatkan tumbuh kembang nyamuk. (HS-06)

Dua Penggali Sumur Pingsan Karena Menghirup Gas, Satu Orang Meninggal Dunia

Kendal Mulai Sering Menampilkan Kesenian Tradisional