HALO SEMARANG – Bupati H Ngesti Nugraha meminta semua sekolah di wilayahnya, untuk memperketat protokol kesehatan, seiring dengan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM).
Pengetatan perlu dilakukan Covid-19 kembali merebak di sejumlah daerah, tak terkecuali Kabupaten Semarang. Dia berharap pelaksanaan PTM secara penuh, tidak diikuti penyebaran penyakit tersebut di sekolah.
Permintaan itu disampaikan Bupati, ketika meresmikan perpustakaan digital SMPN 1 Getasan, Kamis (3/2/2022).
Memasuki Februari ini, Satgas Covid-19 Pemkab Semarang mencatat 38 kasus Covid-19 di wilayah itu. Dari jumlah itu, 37 di antaranya asymptomatik atau tidak bergejala, dan satu lainnya symptomatik bergejala.
Menurut Bupati, seluruh pemangku kepentingan termasuk guru di sekolah harus mewaspadai kecenderungan kenaikan kasus positif Covid-19. Apalagi di beberapa kabupaten atau kota sekitar, jumlah pasien Covid-19 juga naik.
“Terus perketat pelaksanaan prokes di lingkungan sekolah. Jangan sampai ada kasus positif di sekolah,” tegasnya, seperti dirilis Semarangkab.go.id.
Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disdikbudpora), Sukaton Purtomo Priyatmo, menerangkan sampai awal Februari ini, belum ada laporan terjadi kasus aktif Covid-19 baru akibat pelaksanaan PTM.
Dikatakan, peran satgas Covid-19 di setiap sekolah terus dipantau dan didorong untuk aktif menerapkan protokol kesehatan saat PTM secara ketat.
“Sudah kami instruksikan kepada semua Kepala Sekolah untuk memperketat prokes mengantisipasi merebaknya varian omicron. Alhamdulillah sampai saat ini nihil kasus baru karena PTM,” ujarnya.
Saat ini ribuan siswa sekolah dasar dan menengah pertama di Kabupaten Semarang mengikuti pembelajaran tatap muka secara penuh. Mereka tersebar di 455 SD Negeri dan 44 swasta. Selain itu juga di 51 SMP negeri dan 49 swasta.
Sukaton memastikan akan meliburkan sekolah terkait jika ditemukan satu saja kasus aktif Covid-19 baru.(HS-08)
