in

Karnaval Masih Jadi Hiburan yang Ditunggu Masyarakat di HUT Ke-78 RI

Aksi teaterikal yang ditampilkan warga Desa Tlahab, Kecamatan Gemuh, Kendal, Minggu (27/8/2023).

BERAGAM cara dilakukan masyarakat baik di kota maupun kabupaten untuk memperingati HUT ke-78 Republik Indonesia. Salah satu kegiatan yang banyak ditunggu adalah karnaval atau pawai budaya.

Banyak warga yang terlihat antusias berpartisipasi mengikuti karnaval dengan beragam kostum kedaerahan maupun cosplay yang dikenakan, sebagai bentuk perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI tahun 2023.

Adanya karnaval ini juga menyedot animo masyarakat untuk menyaksikan di sepanjang jalur yang akan dilintasi. Tak hanya itu, pengguna jalan yang tengah melintas memilih untuk berhenti dan antusias melihat keseruan berbagai ragam penampilan peserta karnaval.

Di Kabupaten Kendal, meski Sabtu (26/8/2023) lalu ada kabar yang beredar, salah satu peserta karnaval di Kecamatan Kaliwungu Kendal meninggal dunia karena diduga kelelahan, namun masyarakat di daerah lain tetap antusias mengikuti karnaval.

Seperti karnaval yang dilakukan masyarakat di wilayah Kecamatan Cepiring dan Gemuh, Kabupaten Kendal, Minggu (27/8/2023). Di Kecamatan Gemuh, kemeriahan karnaval nampak di wilayah Desa Tlahab.

Masyarakat juga nampak begitu antusias mengikuti kegiatan dalam rangka HUT ke-78 RI. Selain menampilkan berbagai kostum, karnaval juga diisi dengan aksi teaterikal.

Menurut ketua panitia pelaksana, Makmun Rosyadi yang juga Sekretaris Desa Tlahab, karnaval digelar berbarengan dengan kegiatan merti desa, sehingga berlangsung meriah.

Dirinya menyebut, untuk kegiatan merti desa dimulai dengan arakan gunungan ke makam sesepuh desa, kemudian dilanjut pengajian akbar menghadirkan Ustazah Mumpuni. Sedangkan untuk peringatan HUT RI, lanjut Makmun, pihaknya melaksanakan berbagai lomba, baik oleh pemdes maupun masing-masing RT.

“Dan hari ini kita gelar karnaval, yang menampilkan berbagai atribut budaya dan singo barong, juga ada aksi teaterikal. Rangkaiang HUT RI menurut info dari karang taruna desa kami, akan ditutup dengan acara dangdutan di bulan September nanti,” ujarnya.

Dijelaskan, untuk aksi teaterikal yang disajikan pihak RT4 RW 1, menampilkan drama dengan tema perjuangan saat perobekan bendera biru Belanda di Hotel Yamato. Dan menurutnya RT tersebut memang menjadi langganan juara karnaval.

“Ya menurut pak RT-nya, teaterikal tersebut dipelajari dari media sosial. Jadi dari media sosial dia gali, peringatan-peringatan dan momentum perjuangan ia pelajari dan diimplementasikan kepada generasi muda di wilayahnya menjadi sebuah drama. Itu yang membuat RT tersebut langganan juara,” jelas Makmun.

Dirinya berharap, ke depan karnaval juga diisi dengan pemberdayaan masyarakat, dan menggambarkan kemajuan Desa Tlahab.

Di tempat lain, ketua panitia pelaksana karnaval Desa Botomulyo, Kecamatan Cepiring, Abdul Rokhim yang juga selaku sekretaris desa mengaku, karnaval yang digelar di desanya merupakan permintaan dari warga.

“Sebenarnya dari pemerintah desa rencananya di HUT RI tahun 2023 tidak mengadakan kegiatan karnaval, karena keterbatasan anggaran. Namun atas desakan atau permintaan dari masyarakat, sehingga akhirnya karnaval kami gelar. Kalau untuk lomba-lomba yang melaksanakan masing-masing dukuh,” ungkapnya.

“Ada 27 kontingen yang mengikuti karnaval tahun ini. Alhamdulillah, pesertanya meningkat dibanding tahun lalu. Harapannya ke depan bisa lebih banyak lagi,” imbuh Abdul Rochim.(HS)

Polresta Surakarta Terjunkan Patroli Bersepeda di Car Free Day Jalan Slamet Riyadi Kota Solo

Antisipasi Kekeringan, Begini Imbauan BPBD Kota Semarang