in

Kapasitas Testing Covid-19 di Indonesia Dekati Standar WHO

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito. (Foto:covid19.go.id)

 

HALO SEMARANG – Kapasitas testing pemeriksaan Covid-19 di Indonesia, pada November minggu kedua sudah mencapai 86,25% dari standar yang ditentukan Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO).

Pemerintah masih terus mengejar ketertinggalannya, agar standar dari WHO tersebut bisa terpenuhi atau bahkan terlampaui.

Menurut Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito, kapasitas testing per wilayah disesuaikan kepadatan populasinya. Tetapi untuk kapasitas secara nasional, menggunakan asumsi jumlah penduduk Indonesia lebih dari 267 juta jiwa. Dari jumlah itu diperlukan testing pada 267.000 orang per minggu.

Sejak awal Juni hingga minggu ketiga Oktober 2020, terlihat adanya tren peningkatan testing yang baik. Meski kembali melemah pada dua pekan selanjutnya, namun kembali melesat hingga pekan ini.

“Dan kapasitasnya hampir mendekati target standar WHO berada di 86,25% pada November minggu kedua. Dan kondisi ini menjadi evaluasi bersama khususnya bagi pemerintah daerah terkait kapasitas testing,” kata dia, dalam keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Kantor Presiden, seperti disampaikan covid19.go.id

Setiap daerah harus mengevaluasi untuk memastikan kemampuan testing dilihat dari laboratorium yang ada, kemampuan laboratorium melakukan testing, dan melaporkannya.

Karena dari data yang diterima Satgas Penanganan Covid-19, terdapat tren menurunnya kapasitas testing pada hari-hari tertentu, khususnya saat masa liburan.

“Ini harusnya kita hindari, karena kita sudah cukup lama menghadapi pandemi Covid-19. Kami menyayangkan hal ini terjadi mengingat virus ini tidak mengenal hari libur, maka kita tidak lepas tangan dalam kondisi ini,” lanjut Wiku.

Ia mengimbau pada pemerintah daerah setempat untuk menambah dan memperbaiki mekanisme operasional laboratorium melalui penambahan jumlah shift laboran, dan pemberian insentif yang sepadan dan tentunya koordinasi dengan pemerintah pusat. Selain itu perlu adanya pemeriksaan terkait kesesuaian reagen dengan alat testing yang digunakan.

Dan perlu disadari bahwa tidak mudah mencapai sistem kesehatan yang sempurna di negara yang cukup menantang secara geografis seperti Indonesia. Dimana areanya luas, memiliki ribuan pulau dan dipisahkan banyak perairan.

“Akan tetapi, saya tekankan, bahwa kondisi ideal tersebut bukan tidak mungkin terjadi karena pencapaian saat ini sudah 86 persen lebih,” tegasnya. (HS-08)

Aplikasikan Program Jogo Tonggo, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Bagi-bagi Hand Sanitizer

Butuh Layanan Hukum Pengadilan Negeri, Masyarakat Kota Pekalongan Dapat Gunakan Aplikasi Kembang Desa