in

Kabar Terbaru Corona, Di Kota Semarang 17 Orang Positif dan 107 Pasien Dalam Perawatan

Presiden Jokowi didampingi Mensesneg Pratikno dan Bupati Kabupaten Blora Arief Rohman, membeli sebuah jaket custom bermotif Garuda dan khas Blora. (Foto: Setkab.go.id)
Foto ilustrasi.

 

HALO SEMARANG – Penularan virus corona atau Covid-19 di Kota Semarang terus mengalami tren naik. Berdasarkan laman siagacorona.semarangkota.go.id, hingga Kamis malam (26/3/2020) jumlah pasien positif corona mencapai 17 orang.

Dari jumlah tersebut 1 orang yang positif corona telah meninggal dunia dan 16 orang masih dirawat di beberapa rumah sakit di Kota Semarang, di antaranya 8 pasien dirawat di RSUP Dr Kariadi Semarang, 5 pasien di RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang, dan 3 pasien di RSU Telogorejo Semarang.

Untuk kasus Orang Dalam Pengawasan (ODP) sendiri berjumlah 719 orang dan Pasien Dalam Perawatan (PDP) berjumlah 107 orang.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengakui, perkembangan covid-19 di Kota Semarang bukan menunjukan tren menurun namun justru naik.

Karena itu, dia meminta seluruh warga Kota Semarang agar mengikuti anjuran pemerintah. Jika tidak ada keperluan mendesak, dia meminta masyarakat untuk tetap berada di rumah.

“Kalau tidak perlu banget, tidak usah nongkrong. Kalau beli makanan atau belanja pakai delivery order saja,” pintanya.

Menurutnya, apabila masyarakat melakukan anjutan-anjuran tersebut akan sangat membantu upaya pemerintah dalam menurunkan trend PDP maupun pasien positif corona di wilayah masing-masing.

Sementara Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Wahyoe “Liluk” Winarto mengatakan, pihaknya prihatin atas tingginya kasus corona di Kota Semarang. Dia mengimbau kepada masyarakat untuk selalu mematuhi anjuran pemerintah dalam upaya menekan penyebaran virus corona.

“Khususnya tentang imbauan untuk meminimalisir aktifitas di luar rumah di tengah pandemi corona. Masyarakat terus kami ingatkan untuk menghindari kerumunan dan menerapkan physical distancing dan menjaga pola hidup sehat,” katanya.

Persoalan wabah corona yang menyebar di Kota Semarang, katanya, harus diatasi secara bersama-sama, tak boleh hanya mengandalkan peran pemerintah saja.

“Warga kami harapkan juga ikut membantu pemerintah, untuk mematuhi imbauan yang ada. Selain itu juga kami minta menjaga kebersihan, hindari berkerumun di tempat umum, dan jaga pola makan dengan gizi yang seimbang,” katanya.(HS)

Smartfren Luncurkan OneTouch Unified Conferencing Untuk Solusi Kerja di Rumah

Rektor Sakit, Mahasiswa Unissula Tuntut Pengisian Jabatan Rektor Baru