in

Jelang Lebaran Akan Ada Sekitar 800 Ribu Kendaraan Masuk Kota Semarang 

Sejumlah kendaraan pemudik dengan kendaraan mobil pribadi melintas di jalan Walisongo, Kota Semarang, tepatnya di depan Rumah Sakit Tugu.

HALO SEMARANG – Puncak arus mudik Lebaran tahun 2019 ini, kemungkinan akan bergeser dari perkiraan awal, yaitu dari prediksi terjadi pada H-5 (31 Mei 2019 ) hingga H-3 (2 Juni 2019) menjelang Lebaran,  berubah menjadi H-2 atau Senin (3/6/2019) besok. Pasalnya, dari pantauan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang dengan Jasa Marga, hingga Minggu (2/6/2019) pukul 01.40 dinihari diperkirakan masih akan ada pergerakan jumlah kendaraan dari arah Barat atau Jakarta yang tidak sedikit.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Perhubungan Kota Semarang, Endro PM,  Minggu (2/5/2019).

Dikatakan Endro, pergeseran terjadinya puncak arus mudik itu dikarenakan adanya pemudik yang cukup banyak menunda mudiknya. Yaitu menunggu setelah tanggal 1 Juni 2019 yang bertepatan dengan Peringatan Hari Kelahiran Pancasila. Sehingga banyak pemudik yang bekerja sebagai pegawai mengikuti upacara terlebih dulu, dan baru bisa mudik setelah hari tersebut.

“Pantauan arus lalu lintas yang memasuki Kota Semarang, sejak Sabtu malam pukul 20.30 hingga Minggu pukul 01.40 dini hari tadi, terbilang lancar. Untuk jumlah kendaraan mobil pribadi pemudik lewat tol yang meninggalkan Jakarta dari gerbang tol (GT) Cikampek Utama baru mencapai 553.116 kendaraan yang menuju arah Timur, setelah diberlakukan one way. Jumlah kendaraan tersebut naik 32 persen dari lalu lintas harian rata (LHR) normal sebanyak 418.268 kendaraan. Dan diprediksi masih ada lagi pergerakan kendaraan 800.000an kendaraan lagi yang akan melintas tol Trans Jawa dan masuk ke Semarang,” terang Endro.

Untuk antisipasi puncak arus mudik malam ini hingga Senin (3/6/2019) dini hari dan pemberlakuan jalur tol hanya one way, Dishub Kota Semarang tetap akan menyiagakan petugas selama 24 jam di Posko Induk. Sehingga, lanjut Endro, personel ini bisa digerakkan sewaktu-waktu jika ada troble lalu lintas, atau terjadi penumpukan kendaraan, baik di exit tol maupun jalur reguler biasa, dari Mangkang sampai bunderan Kalibanteng.

“Kami pantauan di exit Tol Krapyak, exit tol Sukun, dan exit tol Kaligawe. Dan menyiapkan petugas untuk memantau Area Control Traffic System (ACTS) arus lalu lintas selama 24 jam. Serta konsentrasi personel lainnya juga di pusat kota, dengan adanya program midnight sale di pusat perbelanjaan di Kota Semarang,” katanya.

Seperti diketahui, PT Jasa Marga mulai Sabtu (1/6/2019) memberlakuan skema satu arah (one way) kepada kendaraan pemudik dari Km 69 Jalan Tol Jakarta-Cikampek hingga Km 414 Gerbang Tol (GT)  Kalikangkung menuju Semarang.

Sedangkan di GT Kalikangkung nampak kendaran pemudik makin padat dan menumpuk pada dua ruas yang digunakan skema satu arah.

Ada penambahan petugas dalam melayani pembayaran (tap tol) di tiap pintu tol. Semua gerbang tol Kalikangkung juga dibuka semua untuk memperlancar arus kendaraan yang keluar GT Kalikangkung.

“Skema satu arah mulai jam 12.00 kemarin, semua gerbang tol diaktifkan. Total 22 gerbang tol ditambah 6 gerbang tambahan yang dibuka,” tutur Arie Irianto, Direktur Utama PT Jasa Marga Batang Semarang, Minggu (2/6/2019).

Untuk kendaran pemudik yang keluar GT Kalikangkung diharapkan waspada, ada penyempitan jalur lantaran hanya jalur A saja yang diberlakukan.

Sementara jalur B disterilkan sampai GT Manyaran Semarang, untuk menghindari penumpukan kendaraan dari arah Semarang yang akan menuju Jakarta.

“Untuk mengurai kepadatan di jalur A, kendaraan dari Jakarta bisa keluar lewat GT Krapyak Semarang,” kata salah satu petugas tol GT Kalikangkung.(HS)

Peringati Hari Lahir Pancasila, Pemuda Pancasila Buat Macet Kota Semarang

Hadapi Lebaran, Pasokan Gas Bumi di Jateng Aman