in

Jalan Yang Diidam-idamkan Oleh Warga Selama 30 Tahun Akhirnya Terbangun

Anggota DPR RI Juliari Peter Batubara, saat meninjau jalan di Dusun Delikrejo, Keluarahan Tandang, Jumat (24/5/2019).

 

HALO SEMARANG – Warga di dua wilayah Dusun Delikrejo, khususnya di RW XI dan RW X, Kelurahan Tandang, Kecamatan Tembalang sangat bersyukur, karena jalan yang diidam-idamkan selama 30 tahun akhirnya terbangun.

Jalan penghubung antarRW dengan panjang 100 meter dan lebar 3 meter itu, bisa dibangun setelah warga memperoleh bantuan dari program corporate social responsibility (CSR) dari PT PGN. Sebelumnya warga mengajukan proposal ke PT PGN, untuk pengajuan pembangunan jalan dengan anggaran Rp 150 juta. Proposal itu kemudian dititipkan ke anggota DPR RI Juliari Peter Batubara, dan akhirnya PT PGN memberikan bantuan dengan membangun jalan dengan konstruksi cor beton.

“Dulu tidak ada jalan penghubung antara RW XI dan RW X di Kelurahan Tandang ini. Karena kontur tanah di wilayah ini yang berbukit, jalan sangat susah untuk dibangun. Jika pun ada, hanya jalan setapak dengan sistem tangga naik turun. Apalagi wilayah di sini mudah longsor. Untuk aktifitas warga pun akhirnya harus memutar jauh, atau hanya bisa dilalui dengan jalan kaki. Dengan adanya jalan yang dibangun dengan kontruksi mirip jembatan ini, komunikasi warga menjadi lebih baik karena ada jalur penghubung,” kata Sukaton, Ketua RW XI, Kelurahan Tandang, Jumat (24/5/2019).

Menurutnya, jalan ini sudah diidam-idamkan oleh warga sejak 30 tahun lalu. Namun baru bisa terealisasi pembangunannya tahun 2018, berkat bantuan dari CSR PT PGN Persero. Warga pun kini tak perlu memutar jauh jika hendak beraktifitas di lingkungan sekitar. Khususnya jika ada warga yang menggelar hajatan seperti pernikahan atau sunatan.

“Jalan ini sangat berarti bagi kami. Warga pun sangat berterima kasih dengan adanya bantuan dari PGN, yang dibantu oleh Pak Juliari Peter Batubara,” tegasnya.

Anggota DPR RI Juliari Peter Batubara, saat meninjau jalan di Keluarahan Tandang, Jumat (24/5/2019) mengatakan, setiap BUMN memang ada anggaran untuk bina lingkungan. Pihaknya juga berterima kasih kepada PGN atas pembangunan jalan penghubung RW XI dan RW X ini. Dia juga berharap BUMN tak hanya mencari keuntungan saja, tapi juga menyisihkan profitnya untuk kebutuhan lingkungan sekitar. Apalagi tak semua masalah sosial di masyarakat, bisa dicover oleh anggaran APBD maupun APBN.

“Kami berharap jalan ini dirawat dengan baik oleh warga. Selain itu kami juga berharap jalan tersebut bisa memberi manfaat positif bagi masyarakat sekitar. Yang mau sekolah bisa lebih cepat sampai, yang kerja juga makin cepat, dan silaturahmi antarwarga bisa lebih terjalin dengan baik,” tegasnya.

Sementara Kusrin, Camat Tembalang mengatakan, wilayah Tandang merupakan wilayah perbukitan dengan banyak problem sosial. Dikarenakan, wilayah ini merupakan wilayah padat penduduk, meski kontur tanahnya naik turun. Dalam satu RW, setidaknya ada 860 keluarga, dengan jumlah penduduk mencapai 3000an jiwa.

“Wilayah sini memang masih menjadi wilayah perhatian karena secara ekonomi masyarakatnya berada dalam kategori menengah ke bawah,” katanya.

Problem lain yang kerap jadi masalah di Tandang yaitu longsor, karena wilayah ini merupakan wilayah perbukitan. Sebenarnya, pihak kecamatan siap membantu persoalan pembangunan di sini dengan anggaran musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang). Selain itu juga ada dana alokasi umum (DAU) yang bisa dimanfaatkan untuk pembenahan insfrastruktur di wilayah ini.

“Diharapkan ada usulan dari masyarakat kepada kelurahan maupun kecamatan. Sehingga apa yang dibutuhkan masyarakat bisa direalisasikan pemerintah,” tegasnya.(HS)

Dinilai Prematur, PTUN Semarang Tolak Gugatan Sengketa Brigadir TT

Siapkan Skuad Terbaik untuk Hadapi Persija