in

Jajan Pasar Dan Aneka Bubur Kembali Eksis Di Pasar Tradisional

Pedagang bubur di Pasar Sendangmulyo, Tembalang, Kota Semarang.

 

SAAT ini bermacam olahan kue dengan segala variasinya semakin banyak dijajakan di toko-toko roti di Kota Semarang. Toko kue maupun jajanan kekinian banyak hadir di tengah-tengah masyarakat, karena peminatnya juga makin banyak.

Namun di tengah banyaknya toko kue yang tumbuh dengan investasi modal besar di wilayah Kota Semarang, ternyata tak membuat kue dan makanan tradisional yang ada di pasar tersisihkan. Penggemarnya pun masih cukup banyak dan tetap diminati semua kalangan.

Jajanan pasar, istilah untuk kue-kue tradisional dan aneka bubur tetap eksis, tidak hanya dijual di pasar tapi juga masuk ke pusat perbelanjaan maupun toko-toko modern.

Dewi pedagang jajan pasar di Pasar Sendangmulyo, Kecamatan Tembalang mengatakan, saat ini di pasar-pasar tradisional memang banyak yang menjajakan makanan zaman dulu.

Termasuk juga jajan pasar, getuk, gendar pecel, klepon, nasi jagung dan lainnya.

Jajanan pasar atau kue tradisional sendiri tidak dipungkiri saat ini banyak bersaing dengan kue kekinian. Namun aneka makanan itu memiliki peminat sendiri yang belum berpaling ke kue modern.

“Karena kita kan orang Indonesia lidahnya kan memang lebih terbiasa dan suka dengan kue-kue tradisional, sehingga peminatnya masih cukup banyak. Kadang kangen makan makanan zaman dulu yang kebanyakan berasal dari ketela, umbi, dan campuran parutan kelapa,” kata Dewi, Selasa (6/7/2021).

Tak hanya jajan pasar, penjual bubur berbagai jenis juga marak di pasar-pasar tradisonal. Mbak Sari, salah satu pedagang bubur keliling di wilayah Tembalang mengatakan, makanan tradisional kini banyak diminati masyarakat perkotaan.

Dia tidak tahu alasan persisnya, namun sebagian pelanggannya mengaku membeli kue tradisional yang dijualnya, dengan alasan klangenan. Selain bubur, dirinya memang menjual berbagai variasi makanan tradisional, seperti serabi dan klepon.

“Pada dasarnya sejak zaman dulu orang Indonesia suka makanan tradisional, jadi jualnya juga tidak susah. Ditambah sekarang banyak jajanan pasar masuk ke toko-toko modern, maka kesannya memang tak ketinggalan zaman. Banyak juga anak-anak yang suka,” papar dia.

Sementara Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Mualim mengakui bahwa jajanan pasar akhir-akhir ini kembali digemari masyarakat dan semakin cinta dengan kuliner Nusantara. Dia pun bangga dengan trend ini, karena dia sejak dulu memang gemar makan makanan tradisonal tersebut.

“Khususnya tiwul dan lopis ketan. Apalagi ditambah ketan hitam, itu makanan kegemaran saya sejak dulu,” katanya.(HS)

Enggan Bergabung dengan UFC

Kemenkominfo Siapkan Digital Center Dukung Pelaksanaan PPKM Darurat Jawa Bali