in

Inilah Tradisi Unik Ramadan di Berbagai Negara

Foto : Tribratanews.polri.go.id

 

HALO SEMARANG – Tradisi menyambut dan menjalani Ramadan, ternyata tak hanya masyarakat di negara dengan mayoritas muslim. Di negera-negara, di mana warga muslim menjadi minoritas pun, terdapat sejumlah tradisi unik.

Menurut kabar yang dirilis Tribratanews.polri.go.id, Jumat (15/4/2022), di negara-negara dengan umat muslim sebagai minoritas, terdapat sejumlah tradisi unik pada saat Ramadan.

Seperti di India, selama Ramadan, warga muslim di India berjalan-jalan di kota pada dini hari, sambil meneriakkan nama Allah dan Nabi. Kegiatan tersebut bertujuan untuk membangunkan umat Islam, yang akan melaksanakan sahur.

Mereka mulai berkeliling sejak pukul 2.30 pagi waktu setempat, dengan membawa tongkat untuk mengetuk pintu dan dinding rumah warga. Tradisi tersebut sudah diturunkan dari generasi ke generasi. Kegiatan ini masih banyak dilakukan masyarakat Islam di kota Old Delhi.

Di Roma, Italia, warga muslim yang berasal dari kekaisaran Ottoman, biasa mengumumkan awal dan akhir puasa dengan menyanyikan lagu-lagu tradisional.

Setiap hari selama Ramadhan, mereka akan berbaris di jalan-jalan, dan memainkan lodra, drum buatan industri rumahan, yang menggunakan kulit domba atau kambing.

Warga muslim di India, sering mengundang pemain lodra ke rumah mereka, untuk memainkan lagu tradisional, menjelang waktu berbuka puasa.

Tradisi unik juga dijalankan umat Islam di Tiongkok. Di negeri itu, pemeluk Islam menjadi warga minoritas. Kedatangan Islam di Tiongkok, diketahui dimulai pada akhir masa Dinasti Sui, sekitar abad ke-7, dengan dibawa oleh saudagar Arab.

Islam kemudian semakin berkembang di negeri itu pada abad ke-7 bersama dengan meningkatnya perdagangan Arab, Tiongkok, dan Persia. Seperti halnya di negara lain, umat muslim di Tiongkok juga merayakan kegembiraannya dalam menyambut bulan suci Ramadan.

Ramadhan dijadikan sebagai kesempatan oleh umat Islam Tiongkok, untuk meningkatkan silaturahmi satu sama lain. Mereka biasanya akan bersama-sama melaksanakan salat lima waktu secara berjamaah, di masjid-masjid terdekat.

Mereka juga memiliki tradisi untuk saling memberikan makanan ke sesama penduduk muslim di sana. Umat muslim di China, juga memiliki tradisi unik dalam menyambut Ramadan, yakni Muqam. Tradisi ini merupakan bentuk tari-tarian dan nyanyian yang dilakukan oleh muslim Kashgar di Cina, untuk menyambut Ramadan. (HS-08)

Jokowi Masuk Anggota Champion Group PBB

Kemas Ulang Minyak Goreng Bersubsidi, Pria di Banjarnegara Ini Ditanya Polisi Soal Botol Kosong