in

Inilah Sosok Agen yang Menyuplai Pemain Asing di PSIS, Ternyata Tidak Asing

Antonio Teles (kanan) saat mendampingi Wallace Costa menandatangani kontrak dengan PSIS beberapa hari lalu.

 

ANTONIO Adriano Teles Junior nama aslinya. Pria yang lahir di Brasil, 2 September 1982 lalu ini dulunya adalah seorang pemain sepak bola Brasil yang pernah bermain untuk PSIS pada kompetisi tahun 2009 lalu.

Di usianya yang kini menginjak 37 tahun, Teles saat ini sudah pensiun sebagai pemain sepak bola profesional dan beralih menjadi agen pemain asing yang dibawa untuk bermain di Liga Indonesia. Hanya bermain selama satu musim bersama PSIS, nyatanya tidak membuat pria yang dulu bermain di posisi gelandang dan striker ini lupa akan mantan klubnya. Hubungannya dengan jajaran manajemen PSIS masih cukup baik. Bahkan kini, setelah dia beralih profesi sebagai agen pemain, Teles banyak membantu PSIS dalam mendaratkan pemain Asing ke Semarang. Terbaru adalah Wallace Costa dan Claudio Marini, pemain yang masuk dalam agensianya dan didatangkan ke Semarang.

Beberapa pemain hebat dibawanya ke Indonesia dari mulai Bruno Silva yang memperkuat PSIS musim lalu, David Da Silva mantan penyerang Persebaya, stoper Wallace Costa yang kini berseragam PSIS, serta Ki Hirosi pemain asal Jepang yang musim ini membela Persela.
Teles sendri menyatakan bahwa sangat senang bisa membantu PSIS dalam memburu pemain asing berkualitas.

“Saya senang bisa berkontribusi untuk PSIS. Semoga bisa membawa PSIS memenuhi target,” katanya, saat mendampingi Wallace Costa menandatangani kontrak dengan PSIS beberapa hari lalu.

Ditanya soal profesi barunya sebagai agen, menurut Teles, karier sebagai pesepak bola profesional ternyata tidak panjang bagi seorang pemain. Karena itu, para pemain juga harus siap dengan profesi lain setelah pensiun nanti. Hal itulah yang menjadi pedoman bagi Antonio Teles. Sejak memutuskan gantung sepatu tahun 2018 lalu, di usianya yang saat itu 35 tahun ini segera menjajaki peran sebagai agen pemain.

Menurut Teles, menjadi agen bukan pekerjaan yang mudah dilakukan. Tetapi dia akan berusaha fokus pada karier barunya ini. Teles ingin menjadi agen pemain yang bagus, karena dia melihat profesi ini punya prospek.

“Sekarang, saya juga sedang fokus untuk mengambil lisensi pelatih,” ujar pemain yang pernah main untuk Persiraja, PSSB Bireuen, Persita, dan Kalteng Putra itu.

Agen yang sudah malang melintang membela klub Liga Indonesia ini mengungkapkan, bahwa dirinya juga sudah merekomendasikan beberapa nama pemain Asia ke manajemen PSIS.

“Sudah ada nama pemain Asia yang saya sodorkan, tapi Bos (Yoyok Sukawi-red) meminta untuk menunggu. Dia ingin melihat pemain yang ada saat ini. Dan memasukkan nama pemain Asia di posisi yang masih kurang,” katanya.

Sementara ditanya tentang kiprah Teles sebagai agen pemain, General Manajer (GM) PSIS, Wahyoe “Liluk” Winarto mengatakan, dengan pengalaman bermain di Indonesia sejak tahun 2006, membuat Antonio Teles mengerti banyak tentang karakter permainan Liga Indonesia dan kebutuhan tim di Liga Indonesia. Meski baru berkiprah sebagai agen, namun menurut Liluk, Teles dapat memahami apa yang diinginkan klub yang bekerja sama dengan dirinya.

“Kalau kami biasanya hanya bicara kepada agen untuk mencari pemain dengan kriteria seperti ini. Kemudian agen memberikan rekomendasi sekaligus videonya. Jika kami lihat cocok, akan kami seleksi. Jika cocok lagi baru kami tawarkan kontrak sebelum ada kesepakatan kerja sama,” katanya.

Ditanya apakah untuk pencarian pemain Asia juga akan diserahkan ke Antonio Teles, Liluk tak menjawab dengan tegas. Menurutnya, PSIS akan membuka pintu bagi banyak agen jika ingin menawarkan pemain asing ke klubnya. “Jika ada yang cocok, akan kami tindak lanjuti. Siapapun agennya. Asal agensi tersebut terpercaya,” tandasnya.(HS)

Praktik Perampokan Legal Dalam Hak Atas Tanah di Indonesia

Arthur Bonai Resmi ke PSIS, Jafri Sastra Miliki Banyak Pilihan di Lini Tengah