in

Inilah Curhatan Para TKI yang Mudik Lewat Pelabuhan Tanjung Emas

Para TKI yang turun dari kapal di Pelabuhan Tanjung Emas, Jumat pagi (15/5/2020).

 

HALO SEMARANG – Para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang mudik dari Malaysia akhirnya bisa sampai di Pelabuhan Tanjung Emas, Jumat pagi (15/5/2020).

Meski akhirnya sampai ke Indonesia, mereka sempat kesulitan untuk bisa pulang ke kampung halaman karena dampak Covid-19 atau wabah corona.

Beberapa di antaranga mengaku bersyukur bisa kembali ke Indonesia di masa pandemi Covid-19 ini. Sebab, beberapa dari mereka mengaku sangat kesulitan mengurus surat jalan.

Padahal jika tidak pulang, mereka juga berpotensi kesulitan mempertahankan hidup karena tak lagi bisa bekerja di Malaysia.

Salah satu TKI asal Jateng, Syaid Abdulah (20) mengatakan, dia bersyukur bisa pulang di tengah pandemi ini. Dikatakan, dia awalnya sempat kerepotan saat mengurus surat jalan, namun akhirnya terpenuhi dan dinyatakan sehat.

“Bersyukur senang sekali. Di Malaysia kerja bangunan, di sana sudah 2 tahun. Ya sempat kesulitan buat surat sehat sama surat jalan, mengurusnya juga di Malaysia,” kata Syaid, Jumat (15/5/2020).

Zubaeri (31) TKI lainnya mengaku, setelah dari Malaysia dirinya harus dikarantina di Pontianak selama beberapa hari. Setelah sampai di Pontianak hingga bisa pulang ke Semarang, total dia harus melalui 20 hari.

“Kami dicek suhu badan mulai perbatasan sampai Pontianak. Setelah dari Malaysia kami ke Pontianak masih menunggu, lama di Pontianak. Nunggu kapalnya lama,” katanya.

Untuk diketahui, kedatangan TKI ini sudah merupakan gelombang kedua. Sebelumnya ada 55 TKI berlabuh di Tanjung Emas dan akan ada dua kali lagi tanggal 19 dan 23 Mei 2020.

Hal itu diungkapkan Kepala Kepala (KSOP) Kelas I Tanjung Emas, Junaidi di Pelabuhan Tanjung Emas, Kamis (14/5/2020).

“Mereka menggunakan kapal Dharma Rucitra IX. TKI mayoritas yang berasal dari Malaysia yang telah memiliki syarat dan melalui protokol kesehatan,” katanya.

Dia menegaskan, semua TKI tersebut telah mentaati protokol kesehatan penanggulangan Covid-19. Salah satunya dengan surat kesehatan atau memiliki hasil non reaktif setelah melakukan pemeriksaan rapid test.

KM Dharma Rucitra 9 dari Pontianak ke Semarang sendiri sandar pada Jumat (15/5/2020) pukul 05.00 WIB, membawa 181 pekerja migran Indonesia yang kemudian melanjutkan perjalanan ke daerahnya masing-masing di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat.(HS)

Inilah Jadwal dan Tempat Penyaluran Bantuan Sosial Tunai di Kota Semarang

Kumayanti Mengaku Bersyukur Setelah Menerima BST Rp 600 Ribu dari Pemerintah