in

Ini Fokus Dinas Pariwisata Jelang Libur Natal dan Tahun Baru 2021

Kepala Disbudpar Kota Semarang, Indriyasari saat mengunjungi Kebon Binatang Mangkang atau Semarang Zoo belum lama ini. Foto Instagram @Iin_disbudpar.

 

HALO SEMARANG – Pemkot Semarang saat ini akan berusaha menerapkan pariwisata sehat untuk memberikan kenyamanan bagi para wisatawan. Khususnya menjelang Natal dan Tahun Baru 2021.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang juga tidak memiliki targer khusus terkait jumlah wisatawan yang datang ke Semarang pada libur akhir tahun 2020.

“Kami tidak targetkan tingkat kunjungan wisatawan. Kami lebih menekankan kepada melayani wisatawan yang datang secara baik, supaya bisa nyaman di Semarang. Protokol kesehatan kami pantau,” terang Kepala Disbudpar Kota Semarang, Indriyasari, Senin (21/12/2020).

Pada 2019 lalu, wisatawan yang datang ke Kota Lumpia mencapai 7,2 juta. Namun pada 2020 ini, Disbudpar sempat menurunkan target kunjungan wisatawan akibat pandemi Covid-19, yakni hanya tiga juta wisatawan tahun ini.

“Target tiga juta kayaknya belum tercapai. Sekarang kami tidak ada target-targetan. Kami targetnya bukan ke jumlah tapi bagaimana melayani orang yang datang ke Semarang dengan baik, agar tidak ada peningkatan kasus,” papar Iin, sapaannya.

Guna menekan penyebaran kasus Covid-19 pada momen Natal dan Tahun Baru 2021, Iin telah meninta seluruh pengelola pariwisata untuk bersiap melayani wisatawan dengan protokol kesehatan ketat.

Di tempat wisata milik Pemkot Semarang sendiri, pihaknya telah melengkapi dengan CCTV dan pengeras suara. Alat tersebut untuk memantau kepadatan pengunjung. Apabila pengunjung berkerumun, petugas akan memberi peringatan melalui pengeras suara.

Menurut Iin, hampir semua tempat wisata sudah membuka operasional setelah terpuruk selama pandemi Covid-19.

Rencananya, dia juga akan membuka Taman Lele mulai pekan ini.

Selama pandemi, objek wisata milik Pemkot Semarang tersebut belum pernah beroperasi.

Disbudpar telah membenahi sejumlah fasilitas di Taman Lele menggunakan dana hibah dari Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

“Taman Lele kami buka karena dengan menambah tempat wisata baru harapannya masyarakat tidak terkonsentrasi di satu tempat, tapi kerumunan akan terpecah,” ujarnya.

Di sisi lain, Iin juga meminta kepada seluruh tempat hiburan untuk menerapkan protokol kesehatan ketat. Hasil rapat bersama Forkopimda, aktivitas usaha saat peringatan Tahun Baru tetap boleh beroperasi, namun dilarang menggelar perayaan. Pengelola tempat hiburan harus tetap memperhatikan Perwal 57/2020 tentang pembatasan kegiatan masyarakat (PKM).

“Penerapan protokol kesehatan menjadi tanggung jawab masing-masing pengelola. Kami sudah menambah petugas. Mereka nanti akan memantau tempat-tempar hiburan,” tambahnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Paguyuban Entertainment Kota Semarang (Pagersemar), Fic Indarto menyampaikan, pihaknya akan mengikuti aturan Pemerintah Kota Semarang.

“Kami mengikuti aturan. PKM masih berlanjut, outlet boleh buka maksimal sampai pukul 23.00. Sebetulnya Tahun Baru bukan perayaan buat pelaku hiburan seperti karaoke. Namun, Pagersemar mengerti untuk tidak merayakannya nanti,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Indarto menuturkan, Pemerintah Kota semarang telah memberikan pengarahan kepada seluruh anggota Pagersemar untuk mengikuti CHSE (Cleanlines Healty Sustainability Enveronmantally).

Semua outlet wajib mengikuti CHSE guna menyiapkan perilaku new normal dengan penerapan protokol kesehatan wajib di industri hiburan.(HS)

Kondisi Parah, Ferguson Harus Menepi Enam Bulan

Prakiraan Cuaca Semarang Dan Sekitarnya, Selasa (22/12/2020)