
HALO SEMARANG – Dalam perang melawan Covid-19 saat ini, akan sering muncul ketidakpastian dan informasi-informasi menyesatkan. Karena itu pemerintah perlu terus berkomunikasi secara efektif.
Pada saat-saat semacam inilah, peran humas sebagai agen menjadi semakin penting.
Hal ini disampaikan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, pada Konvensi Nasional Humas 2020, yang digelar secara virtual, Jumat (4/12) kemarin.
Menkeu mengatakan dalam tantangan dari Covid-19 ini, pemerintah terus berkomunikasi dan berkolaborasi, dengan seluruh pemangku kepentingan termasuk DPR pada saat harus merumuskan kebijakan-kebijakan keuangan negara.
Kementerian Keuangan juga terus berkomunikasi dan bersinergi, untuk menentukan langkah extraordinary, yang harus dilakukan Pemerintah, Bank Indonesia, dengan OJK dan LPS, dalam menjaga stabilitas sistem keuangan saat ini.
Kepada masyarakat, Pemerintah juga terus berkomunikasi, edukasi dan sosialisasi tentang protokol kesehatan. Ini dilakukan agar masyarakat paham dan berperan serta dalam menghalangi penyebaran Covid-19 dengan melaksanakan 3M yaitu selalu menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun.
Selain itu, pemerintah juga terus berkomunikasi mengenai apa yang dilakukan dalam penanganan Covid-19 melalui 3T yaitu Testing, Tracing dan Treatment.
Hal ini agar masyarakat tahu, bagaimana penyebaran Covid-19, berapa jumlah korban, dan bagaimana pemerintah merawat mereka yang terinfeksi.
Itu semua adalah bagian dari upaya untuk tetap menjaga kepercayaan masyarakat, dalam situasi yang extraordinary seperti sekarang ini.
“Tantangannya tidak mudah tentunya karena kita juga tidak hanya menghadapi ancaman Covid-19, namun kita juga menghadapi ancaman terjadinya hoax yaitu informasi yang salah atau informasi yang sengaja disebarkan untuk menyesatkan atau meresahkan masyarakat. Di sinilah letaknya penting strategi kehumasan dan komunikasi,” tegas Menkeu. (HS-08)