in

Hujan Kerap Turun Meski Sudah Masuk Musim Kemarau? Ini Alasannya

Foto ikustrasi: sejumlah pohon di bibir pantai mulai mengering di musim kemarau.

 

HALO SEMARANG – Meski sudah memasuki musim kemarau, namun beberapa wilayah di Jawa Tengah, khususnya Kota Semarang masih sering turun hujan.

Bahkan hujan dengan intensitas tinggi masih kerap mengakibatkan genangan di beberapa titik.

Turunnya hujan meski sudah memasuki kemarau, dikaranakan tahun ini kemarau tak ekstrem seperti tahun sebelumnya.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati menyampaikan, musim kemarau tahun ini tidak seekstrem musim kemarau tahun 2019.

“Saat ini di sebagian wilayah Indonesia sudah memasuki musim kemarau,” katanya usai panen bawang merah pada sekolah lapang iklim di Desa Legoksari, Kecamatan Tlogomulyo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Sabtu (6/6/2020).

Meskipun tidak akan seekstrem musim kemarau tahun 2019, ada sebagian wilayah terutama di daerah Pantura Jawa yang akan lebih kering dari normalnya.

“Musim kemarau tahun ini tidak seektrem tahun lalu, jadi kondisinya masih normal kecuali di beberapa wilayah di sepanjang Pantura Jawa. Di sepanjang pantura itu kondisinya akan lebih kering dari normal meskipun tidak sekering tahun lalu,” katanya seperti dikutip dari Antara.

Lebih kering dari normal, artinya curah hujan dalam 10 hari kurang dari 50 milimeter, bahkan bisa sampai 0.
Dia mengingatkan masyarakat di wilayah yang di bawah normal untuk lebih waspada karena bisa terjadi kekeringan.

“Kalau kekeringan bisa kekurangan air, kesulitan irigasi yang nantinya bisa berpengaruh pada tanaman pertanian. Secara umum gambarannya hujan itu berkurang tapi tidak kering. Artinya, kalau ada mata air tidak kering masih muncul airnya,” katanya.

Dia menyampaikan, pada Juni 2020 sebagian sudah masuk musim kemarau dengan perkiraan kemarau adalah pada Agustus 2020. Sedangkan musim hujan di Indonesia diperkirakan mulai muncul secara bervariasi mulai Oktober hingga Desember 2020.

Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Semarang Tuban, Wiyoso mengatakan, di wilayahnya sebagian besar normal.

Dalam peta pra-sifat musim kemarau 2020 ada tiga zona dalam masa kemarau, yakni hijau, kuning, dan cokelat.
Warna hijau di bawah normal, kuning normal, dan warna cokelat kering.

Wilayah Jateng yang mengalami kekeringan dan lebih kering dari normal adalah antara lain Tegal, Pekalongan, Batang, Kendal, Semarang, Grobongan, dan Blora.

Kemudian daerah yang juga akan sebagian wilayahnya mengalami keadaan lebih kering dari normal adalah Sragen, Jepara, Temanggung, Purbalingga, Wonogiri, Banjarnegara, dan Cilacap.(HS)

Banyak Masyarakat Tak Disiplin, PKM Kota Semarang Diperpanjang Sampai 21 Juni

Terdampak Corona, Piala Asia U-16 2020 di Bahrain Harus Diundur