in

Heri Pudyatmoko: Jelang Nataru, Sektor Transportasi Perlu Perhatian Serius

Wakil Ketua DPRD Jateng, Heri Pudyatmoko.

HALO SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah diharapkan mulai mempersiapkan kebijakan untuk menghadapi libur Natal dan tahun baru 2023. Jelang libur panjang akhir tahun 2022, pemerintah perlu melakukan antisipasi mobilitas masyarakat.

Wakil Ketua DPRD Jateng, Heri Pudyatmoko menegaskan, dalam mengantisipasi lonjakan masyarakat yang masuk ke wilayah Jawa Tengah, perlu adanya persiapan pengaturan mobilitas masyarakat. Salah satunya perlu persiapan layanan transportasi yang prima.

Di antara yang diperlukan, melakukan persiapan meliputi pengecekan sejumlah terminal yang berpotensi mengalami peningkatan jumlah peningkatan penumpang.

“Selain masalah transportasi, perlu juga memantau daerah rawan kemacetan khususnya di wilayah Pantura. Untuk daerah rawan kemacetan yang kerap terjadi saat liburan panjang, diperlukan upaya melakukan pengaturan arus kendaraan,” kata Politisi Gerindra tersebut, Rabu (14/12/2022).

Diprediksi, mobilitas masyarakat saat Nataru akan melonjak pada saat libur panjang hari Jumat, Sabtu, dan Minggu pada tanggal 23-24 Desember 2022, berlanjut saat arus balik pada tanggal 26-27 Desember 2022, selanjutnya pada 31 Desember 2022 -1 Januari 2023.

“Kepadatan lalu lintas pada libur panjang kerap terjadi kemacetan di jalur Pantura sebagai salah satu jalur alternatif yang banyak diminati masyarakat dalam melakukan perjalanan ke luar kota dari Jakarta dan sekitarnya, dan masuk ke wilayah Jawa Tengah atau Jawa Timur. Pemicu kemacetan adanya terminal bayangan penyempitan jalur atau bottle neck hingga penumpukan kendaraan. Ini yang harus diantisipasi oleh Dishub Jateng,” katanya.

“Perlu juga, ada prediksi dan perhitungan lonjakan arus kendaraan mudik yang bakal terjadi saat libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, serta persiapan angkutan-angkutan wisata untuk melayani para pelaku perjalanan wisata pada liburan akhir tahun ini. Apalagi di Jawa Tengah, beberapa objek wisata yang jadi jujugan wisatawan saat libur Nataru,” katanya.

Perayaan Tahun Baru

Sementara Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengimbau penggunaan petasan di malam perayaan Tahun Baru 2023. Selain itu, pelaksanaan pesta tahun baru harus tetap mempertimbangkan kondisi Covid-19.

“Ya nanti akan kita atur, satu kita punya pertimbangan terkait dengan Covidnya. Dua, tentu saja kalau covidnya mereda ya kita pasti persilakan karena ini juga men-generate ekonomi,” kata Ganjar, Selasa (13/12/2022).

Namun demikian, Ganjar mengimbau agar ketertiban pesta perayaan Tahun Baru 2023 diperhatikan. Khususnya terkait penggunaan petasan. “Biasanya pesta-pesta yang terkait dengan petasan yang membahayakan ya jangan. Tapi ketertiban dan keamanan mesti dijamin, disiapkan,” ujarnya.

Selain itu, Ganjar juga mengimbau agar tempat-tempat wisata atau tempat yang menarik wisatawan juga diperhatikan. “Maka kenapa tadi saya sampaikan, tempat-tempat pariwisata atau tempat menarik nanti jadi perhatian,” tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, ada empat hal jadi perhatian Ganjar jelang Nataru 2023. Yakni soal pasokan pangan, pengaturan lalu lintas, tempat pariwisata dan kondusifitas wilayah. Khusus soal kondusifitas wilayah, Ganjar mengimbau kepada masyarakat agar pada Nataru 2023, semua komponen bisa saling menghormati.

“Saya mengajak masyarakat untuk perayaan Natal besok kita bisa saling menghormati agama apapun,” ujarnya.

Khususnya di perayaan Natal, Ganjar berharap masyarakt umum bisa turut merasakan sukacitanya. Sehingga toleransi beragama bisa dari Jawa Tengah bisa ditunjukkan.

“Ritual mereka beribadah kita hormati, kita turut merayakan dengan ikut bersukaria meskipun tentu saja tidak ikut ibadahnya. Nah dengan cara itu, hormat menghormatinya akan bisa ditunjukkan,” tandasnya.(Advetorial-HS)

Muskab PBVSI, Bagus Bimo Alit Terpilih Jadi Ketua Harian

Datangi Pemilik Kios, Dinkominfo Demak Sosialisasikan Gempur Rokok Ilegal