HALO SEMARANG – Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi optimistis mampu mempertahankan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kota Semarang. Optimisme tersebut disampaikan Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi usai membuka kegiatan Forum Gabungan Perangkat Daerah dalam rangka penyusunan RKPD tahun 2021 Kota Semarang, Rabu (3/3/2020).
Bertempat di Ruang Lokakrida, Kompleks Balai Kota Semarang, Hendi berencana mewujudkan berbagai kegiatan yang menjadi prioritas di tahun 2021, termasuk pada laju pertumbuhan ekonomi. Seperti yang ditargetkan Menteri Keuangan, Sri Mulyani untuk daerah Jawa Tengah termasuk Kota Semarang mencapai 7%. Sedangkan di Kota Semarang, LPE-nya terus mengalami peningkatan dalam 2 tahun terakhir, dari 6,52% di tahun 2018 menjadi sebesar 6,86% di tahun 2019. Kota Semarang juga mampu menjaga konsistensi LPE di atas LPE Provinsi dan Nasional.
“Meski belum bisa memenuhi target dari Menteri Keuangan, tapi lonjakannya sudah sangat tinggi,” ungkap Hendi di hadapan jajaran Kepala OPD Pemerintah Kota Semarang.
Pada kesempatan itu, Hendi juga membahas berbagai keberhasilan yang telah dicapai Pemerintah Kota Semarang, seperti Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) yang terus menurun dari tahun ke tahun, opini dari BPK yang memberi predikat WTP selama tiga tahun berturut-turut.
“Opini WTP dari BPK jangan dianggap dengan euforia yang berlebihan, karena memang sudah seharusnya,” ujar Hendi.
Selain itu nilai SAKIP Kota Semarang pada 2016 yang semula CC juga terus meningkat pada tahun 2019 menjadi B.
Sesuai RPJMD terdapat beberapa capaian Indikator Semarang Hebat, beberapa di antaranya mulai dari Laju Pertumbuhan Ekonomi, Indeks Pembangunan Manusia, Nilai Investasi & PDRB, Indeks Reformasi Birokrasi, Angka Kemiskinan, hingga Tingkat Pengangguran Terbuka.
“Beberapa sudah mencapai target, namun tahun ini dan tahun yang akan datang harus lebih hebat,” tambahnya.
Laju pertumbuhan ekonomi di Kota Semarang juga dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti konsumsi masyarakat.
“Untuk kalangan menengah ke bawah mungkin sudah terakomodir, tapi ceruk kaum elit warga Semarang yang belum tergarap,” ujar Hendi.
Selain itu LPE juga dipengaruhi oleh investasi, nilai ekspor dan pajak. Selain itu ada beberapa pekerjaan rumah Pemerintah Kota Semarang yang harus tetap dikawal, seperti Kampung Pelangi, Pasar Johar, pelebaran Jalan Gajah, dan penambahan pusat kuliner di Semarang.
Terkait virus corona, Pemerintah Kota Semarang juga mengimbau agar warga tidak panik. Masyarakat diimbau agar melakukan dan meningkatkan gaya hidup sehat. Mulai dari menjaga kebersihan tangan rutin.
“Lalu hindari mengusap mata, hidung dan mulut saat di fasilitas umum. Kemudian menutup mulut dan hidung dengan tisu ketika bersin atau batuk. Terus jaga kesehatan dan banyak-banyak cuci tangan,” tandasnya.(HS)
