in

Hebat, Produk Cemilan Nur Wahidah Ngampel Bisa Tembus 20 Minimarket Modern di Kendal

Nur Wahidah dengan produk cemilannya, yang bisa dipasarkan di 20 minimarket modern di Kabupaten Kendal

HALO KENDAL – Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) saat ini sudah berkembang pesat. Pertumbuhannya pun memberikan dampak positif bagi pelaku usaha kecil dan menengah. Terbukti, produk-produk mereka layak masuk pasar-pasar modern.

Masuknya produk UMKM ke pasar retail atau minimarket modern ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat

Seperti produk UMKM buatan Nur Wahidah, warga RT 4 RW 1 Desa Kebonagung, Kecamatan Ngampel, Kendal berhasil masuk ke pasar retail modern.

Berkat ketekunannya, produk makanan cemilan yang dibuatnya bisa dipasarkan di toko, warung dan pasar di dekat tempat tinggalnya.

Bahkan, produk makanan cemilan yang dikemas dengan merk “Risda” sudah ada empat item yang masuk pasar modern, yakni keripik pisang manis, keripik pisang gurih, kacang bawang dan keciput.

Wahidah menceritakan, awalnya menekuni usaha makanan cemilan, karena ingin membikin produk cemilan yang tidak hanya setahun sekali pada saat menjelang Lebaran, tetapi bisa produksi tiap hari.

Wanita setengah baya itu pun mau belajar untuk mengembangkan produknya, dengan mengikuti pelatihan kewirausahaan mandiri yang diadakan oleh kecamatan maupun dinas terkait.

“Waktu itu pelatihan di Pendopo Tumenggung Bahurekso Kendal, yang diikuti 150 peserta se-Kabupaten Kendal. Waktu itu yang lolos 11 orang, termasuk saya,” ungkap Wahidah, Senin (21/2/2022).

Lebih lanjut diungkapkan, setelah itu oleh pihak retail pasar modern, dirinya diminta untuk membawa produknya untuk diseleksi.

Dari empat produk yang ia ajukan, yang terpilih cuma produk keciput.

Namun selang beberapa waktu, pihak grosir retail modern tersebut minta dikirim sampel lagi, ternyata masuk tiga lagi produknya.

“Kemudian oleh pihak retail modern dilakukan kurasi dan briefing, juga pelatihan membuat kemasan lebih bagus,” ungkap Wahidah.

Produk makanan cemilan buatan Nur Wahidah tentunya sudah memiliki PIRT dan sertifikasi halal.

Saat ini produknya baru masuk di 20 minimarket retail modern di Kabupaten Kendal. Mengingat keterbatasan tenaga dan modal. Wahidah berharap usahanya semakin maju, sehingga bisa menambah pekerja.

“Ke depan, saya punya keinginan untuk memberdayakan ibu-ibu di sekitar rumah saya untuk membantu usaha saya,” harapnya.

Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Kendal, Ferinando Rad Bonay mengatakan, banyak program yang dilakukan untuk memajukan UMKM supaya semakin berkembang, di antaranya memfasilitasi supaya bisa masuk ke pasar modern dan pasar online.

Dijelaskan, produk yang bisa masuk ke pasar modern, yakni produk terpilih hasil seleksi yang memenuhi persyaratan dan akan dipasarkan di minimarket tersebut.

Kriteria penilaian meliputi kualitas produk, kemasan yang modern, komposisi yang tertera di kemasan, pencantuman tanggal kedaluwarsa, serta mengantongi sertifikasi halal, ukuran, gram, dan sertifikat PIRT.

“Program serupa ke depan akan terus kami tingkatkan dengan tujuan memberikan bantuan penguatan pelaku UMKM di tengah pandemi,” terang Ferinando.

“Kami akan libatkan lebih banyak lagi pihak swasta untuk mengedukasi para pelaku usaha kecil ini untuk terus berbenah dan meningkatkan daya saing produk hingga menghasilkan produk dengan kualitas terbaik,” imbuhnya.

Selain itu penguatan produk UMKM, sesuai visi misi Bupati Kendal, yakni supaya produk para pelaku UMKM di Kendal bisa masuk pasar luar negeri.

“Dengan legalitas usaha dari pemerintah dapat menjadikan pelaku UMKM semakin produktif dan mengusai pasar modern. Bahkan, tidak sedikit ekspor ke luar negeri. Jadi target kita, produk UMKM Kendal bisa mendunia,” pungkasnya. (HS-06)

Satpol PP Semarang Segel Ratusan Lapak di Pasar Johar, Ini Alasannya 

Kuasa Hukum Minta Penyidik Polda Jateng Segera Panggil Ulang Terlapor Kasus Dugaan Pemalsuan Akta Autentik