
HALO BOYOLALI – Pemerintah Kabupaten Boyolali, Sabtu (5/6) menggelar puncak perayaan hari jadi ke-174 Kabupaten Boyolali, secara sederhana dan terbatas.
Asisten Administrasi Umum Sekda Kabupaten Boyolali, Wiwis Trisiwi Handayani mengatakan tema yang diusung dalam HUT tahun ini adalah “Bangkit Semangat Berjuang di Masa Pandemi, Melangkah dan Menata Bersama Penuh Totalitas (Metal)”.
“Tentu saja dalam suasana seperti ini (Covid-19), kita menyelenggarakan dengan sangat terbatas dan juga sederhana,” kata Wiwis, seperti dirilis Boyolali.go.id.
Dikemukakan, rangkaian acara telah dimulai dari Kali Gedhe di Kampung Sumberlerak, Kelurahan Siswodipuran, Kecamatan Boyolali, Jumat (4/6) sore dengan khataman Al-Qur’an. Khataman Al-Qur’an tersebut sekaligus untuk mengirim doa kepada Ki Ageng Pandan Arang, tokoh yang diyakini memunculkan asal muasal nama Boyolali.
“Yang biasanya kita selenggarakan itu niti tilas. Di sana nanti kita selenggarakan satu acara khataman, yang akan dilaksanakan yang akan diikuti oleh kurang lebih 10 santri, yang akan membaca ayat-ayat Al Quran,” kata dia.
Rangkaian selanjutnya adalah upacara HUT, di Halaman Rumah Dinas Bupati Boyolali, Sabtu (5/6). Upacara ini juga hanya dihadiri terbatas, tanpa ada pasukan TNI/Polri, yang biasa mengawal pada upacara di tahun sebelumnya.
Usai melakukan upacara, rombongan dari Rumah Dinas Bupati Boyolali bergerak menuju Taman Makam Pahlawan Ratna Negara Boyolali, untuk berziarah.
Panitia juga memberikan hiburan kepada masyarakat Boyolali yang rindu akan pagelaran wayang kulit. Namun karena masih dalam situasi pandemi Covid-19, pertunjukan wayang kulit tersebut akan digelar secara virtual.
“Karena ada satu tatanan baru sehingga hiburan rakyat ini diselenggarakan secara virtual, secara zoom, yang nanti rencananya akan kita selenggarakan wayang kulit ringkes padet hanya berlangsung selama dua jam dan tidak ada penonton,” kata Wiwis.
Difasilitasi Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Boyolali, pagelaran wayang ini akan dilaksanakan Rabu (16/6) hingga Jumat (18/6), dengan menghadirkan tiga dalang dalam tiga cerita pewayangan. Demi keselamatan para dalang tersebut, Senin (31/5) lalu mereka telah mengikuti vaksinasi Covid-19.
“Kami coba merangkul teman-teman dari grup Pepadi para dalang, untuk berpartisipasi nyengkuyung Hari Jadi, tetapi situasinya juga harus tetap empati terhadap pandemi Covid-19 semuanya harus mengikuti protokol kesehatan juga,” ujarnya.
Pagelaran wayang kulit pada Rabu (16/6) akan dipentaskan oleh Ki Dalang Suryanto dengan lakon Sendang Emas Nilo Kencono, Kamis (17/6) oleh Ki Dalang Wartoyo dengan lakon Semar Kawedar, dan Ki Dalang Arif Sarjono dengan lakon Rojo Molo Sirno akan pentas Jumat (18/6). (HS-08)