in

Harga LPG Nonsubsidi Resmi Naik

Foto ilustrasi agen gas LPG.

HALO SEMARANG – Mulai 27 Februari 2022 harga gas LPG nonsubsidi resmi dinaikkan PT Pertamina (Persero). Kenaikan LPG nonsubsidi ini terjadi di tengah beragam kenaikan harga barang pokok lainnya. Dengan naiknya harga gas LPG, dikhawatirkan akan semakin memberatkan masyarakat.

Anggota Komisi B DPRD Jateng, Muhammad Ngainirrichadl mengatakan, naiknya harga elpiji nonsubsidi disebabkan peningkatan harga Contract Price Aramco (CPA) yang terus meningkat.

“Kami khawatir kenaikan gas LPG yang bareng dengan kenaikan harga kebutuhan pokok lain, akan menyusahkan masyarakat. Apalagi saat ini banyak masyarakat yang terdampak pandemi,” katanya, Jumat (4/3/2022).

Sementara Trianto Cahyo salah satu agen gas LPG di Kota Semarang menyampaikan, kenaikan harga berlaku untuk LPG ukuran 5,5 kg dan 12 kg.

“Yang dari 5,5kg tadinya dengan harga Rp 65.000/tabung kini menjadi Rp 88.000/tabung, lalu yang 12 kg tadinya Rp 163.000/tabung kini menjadi Rp 180.000/tabung,” katanya, Jumat (4/32022).

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pun segera menginstruksikan kepada Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah untuk berkoordinasi dengan Pertamina untuk memantau distribusi minyak dan gas di Jawa Tengah. Termasuk potensi migrasi atau konversi konsumen gas nonsubsidi ke gas subsidi.

Ganjar menjelaskan, invasi Rusia ke Ukraina ternyata berpengaruh pada relasi bangsa dan negara, bagaimana respons negara di Eropa Barat dan Amerika serta negara-negara yang bergabung dalam NATO.

“Ketika blok Cina mulai ikut serta ke kubunya Rusia. Saya melihat, kita musti siap-siap terkait harga migas. Ternyata benar, tidak lama setelah itu Pertamina menaikkan harga gas nonsubsidi,” kata Ganjar saat menghadiri acara pelantikan pengurus BPD HIPMI Jawa Tengah secara daring, Jumat (4/3/2022).

Kenaikan harga gas nonsubsidi itu, lanjut Ganjar, menimbulkan kekhawatiran terkait distribusi gas subsidi atau gas 3 kg. Ia meminta kepada instansi terkait untuk hati-hati tentang potensi migrasi atau konversi konsumen gas nonsubsidi ke gas subsidi.

“Langsung saya kontak Dinas ESDM (Provinsi Jawa Tengah), saya minta untuk komunikasi dengan Pertamina. Hati-hati konversi ke dalam gas 3 kg akan terjadi. Mereka yang kesulitan mencari gas nonsubsidi akan mencari ke gas 3 kg karena membeli gas 3 kg itu begitu mudah, tidak ada restriksi yang ketat,” ungkap Ganjar.(HS)

Ganjar Instruksikan Pantau Potensi Migrasi Konsumen Gas Elpiji

Lanjutkan Pemulihan Ekonomi, Wali Kota Semarang Sasar Aktivitas Bisnis Kuliner