in

Harga Kebutuhan Pokok Mulai Tak Stabil

Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Fajar Purwoto melakukan sidak harga pangan di Pasar Modern.

 

HALO SEMARANG – Memasuki hari kesepuluh bulan Puasa, beberapa harga bahan pangan atau sembako di beberapa pasar tradisional dan pasar modern masih ditemukan ketimpangan harga yang mencolok.

Seperti yang ditemui saat ini harga bawang kating di pasar modern masih mencapai Rp 60 ribu per kilogram. Sedangkan, di pasar tradisional harga berada di kisaran Rp 40 ribu.

Salah satu pedagang pasar tradisional, Suratman mengatakan, biasanya menjelang Lebaran seperti ini, kenaikan harga bahan pangan terjadi di pasaran. Pasalnya, pedagang besar biasanya menyetok bahan pangan terlebih dulu, lalu dijual tinggi saat mendekati momen Lebaran.

“Kami sebagai pedagang kecil, tidak bisa berbuat apa-apa, kalo dari mereka harganya sudah segitu, kami jualnya juga naik,” ujarnya,  Rabu (15/5/2019).

Sementara itu, upaya dari Dinas Perdagangan Kota Semarang untuk mestabilkan harga pangan dengan meningkatkan operasi pasar dan melakukan sidak harga baik di pasar tradisional maupun pasar modern. Bagi pedagang yang sengaja menimbun komoditas tertentu untuk stok Lebaran, dinas akan bersikap tegas dengan melaporkan kepada pihak yang berwenang seperti kepolisian, yakni tim satgas pangan Polrestabes Semarang.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Fajar Puwoto juga meminta sejumlah pasar modern di Kota Semarang menurunkan harga bawang sesuai harga standar pasar yang berlaku. Permintaan tersebut menyusul adanya temuan Dinas Perdagangan Kota Semarang saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pasar tradisional dan pasar modern di Kota Semarang.

Pada, Senin (13/5/2019), Dinas Perdagangan Kota Semarang bersama Tim Satgas Pangan Polrestabes Semarang dan Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang, dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) melakukan sidak ke Pasar Modern Giant di Jalan Jendral Sudirman, Superindo di Jalan Siliwangi, Pasar Karangayu, dan Pasar Bulu.

Menurut Fajar Purwoto, pihaknya menemukan harga bawang di beberapa pasar modern jauh dari standar harga yang ditetapkan Menteri Perdagangan dan Asosiasi Pasar Seluruh Indonesia (Asparindo) yakni Rp 40 ribu per kilogram. Sehingga, pihaknya meminta pasar modern untuk melakukan penyesuaian harga dengan menjual bawang putih Rp 40 ribu per kilogram dan bawang merah Rp 30 ribu per kilogram.

“Orang yang biasanya datang ke pasar modern tahunya mahal, padahal di pasar tradisional murah. Biasanya pasar modern itu lebih rendah seribu atau dua ribu rupiah,” ujar Fajar.

Fajar meminta supervisor pasar modern untuk melakukan pengecekan ke pasar tradisional dan menurunkan harga bawang putih maupun bawang merah sesuai standar harga yang ditetapkan Menteri Perdagangan.

“Pekan depan, kami akan melakukan pengecekan kembali ke pasar modern untuk memastikan harga bawang sudah normal. Apabila masih tetap, aparat hukum akan melakukan penindakan,” tegasnya.

Dalam upaya menjaga stabilitas harga bawang, Fajar menambahkan, hingga kini pihaknya telah menambah stok bawang putih kating hingga 85 ton yang digelontorkan ke pasar-pasar tradisional, sehingga harga pasar menjadi normal.

Selain memantau komoditas bawang, tim gabungan tersebut juga melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah komoditas bahan pokok lainnya seperti telur dan makanan kaleng. Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan hal-hal yang merugikan, baik dari segi kelayakan konsumsi hingga tanggal kedaluwarsa.

“Makanan kaleng masih layak konsumsi, sehingga masyarakat dipastikan aman mengkonsumsi makanan yang ada di pasar tradisional dan modern. Kalau kemarin ada kabar telur palsu di beberapa daerah, kami sudah cek beberapa tempat saya nyatakan telur masih aman masih asli,” tandasnya.(HS)

Ketua RT Terduga Teroris di Semarang Dikenal Sebagai Tokoh Masjid

Tolak MXGP di Semarang, IMI Jateng Kirim Surat ke Kemenpora