in

Halal Bihalal Secara Daring jadi Pilihan Yayasan Alumni Undip untuk Jalin Komunikasi

Halal bihalal Keluarga besar Yayasan Alumni Undip dan Universitas Semarang (USM) yang juga digelar secara daring pada Kamis (4/6/2020).

 

HALO SEMARANG- Pandemi Covid-19 yang melanda saat ini membuat semua kegiatan perkuliahan dilakukan secara daring. Begitu juga halal bihalal Keluarga besar Yayasan Alumni Undip dan Universitas Semarang (USM) yang juga digelar secara daring pada Kamis (4/6/2020).

Acara ini diikuti segenap jajaran pengurus, pembina, Pengawas Yayasan Alumni Undip, serta jajaran rektorat, fakultas, lembaga, unit dan mahahsiswa di lingkungan USM.

Dari jajaran pembina diikuti oleh ketua yang sekaligus pendiri USM, yaitu Prof Dr Muladi SH yang didampingi istri dan keluarga dari Jakarta, Prof Dr Miyasto SU, Dr Diah Sulistyani RS SH CN MHum, Ir Soeharsojo IPU dari tempat masing-masing.

Sementara di jajaran pengurus dan pengawas hadir di kampus USM antara lain Prof Abdullah Kelib SH, Prof Dr Ir V Priyo Bintoro MAgr, Eddy Djoko Pramono SH MH, Dewi Tuti Muryati SH MH, dan Doddy Kridasaksana SH MHum.

Selain itu rektor, para wakil rektor, dekan dan jajarannya serta guru besar juga mengikuti acara halal bihalal langsung dari kampus USM.

Rektor USM, Andy Kridasusila SE MM atas nama civitas akademika USM mengucapkan Selamat Idul Fitri 1441 H.

“Saat ini semua kegiatan belajar menagajar dilakukan dengan daring, aktvitas dibatasi dan banyak dilakukan on line dengan menjalankan prtotokol kesehatan sesuai kebijakan pemerintah. Seperti halal bihalal kali ini juga dilakaukan secara daring,” tambahnya.

Sementara Ketua Yayasan Alumni Undip Prof Abdullah Kelib SH dalam sambutannya mengatakan, dengan adanya Covid-19 ini semua kegiatan bisa dilakukan di rumah, belajar dan bekerja dari rumah, bahkan ibadah pun bisa di rumah.

“Hikmah dari adanya pandemi ini menciptakan ukhuwah insaniyah dan ukhuwah nasabiyah. Yaitu persatuan kemanusiaan dan persatuaan kekeluargaan, karena keluarga bisa berkumpul mulai dari suami, istri, anak, kakek, cucu dan lain-lain,” ungkapnya.

“Ini merupakan suatu kenikmatan yang mana biasanya tidak bisa dilakukan pada waktu-waktu yang lain. Perlu diketahui bahwa virus ini adalah ciptaan Allah dan saat ini belum ditemukan vaksinya. Hanya dengan kekuasaan Allah virus ini bisa sirna,” tambahnya.

Tak ketinggalan Ketua Pembina Yayasan Alumni Undip Prof Dr Muladi SH mengatakan, salah satu hikmah yang bisa dipetik dari halal bihalal ini adalah terciptanya ukhuwah Islamiyah, tergalangnya persaudaraan yang lebih akrab di antara sesama civitas akademika USM.

Tentunya di bawah naungan Yayasan Alumni Undip untuk lebih jaya di masa depan.

“Dengan keprihatinan yang besar akibat merebaknya pandemi Covid-19 yang telah menguji kekuatan imam kita kepada Alah dan kesetiaan kita kepada bangsa dan negara atas dasar ideologi Pancasila, di sinlah ukhuawah insaniyah dan ukhuwah wathoniyah mengemuka di samping ukhuwah Islamiyah,” ungkap Muladi.

“Pandemi Covid-19 ini merupakan cobaan dari Allah SWT untuk manusia yang bersifat sementara. Dengan suasana yang fitri ini kita selalu berdoa dan mohon ampun kepada Allah SWT agar bencana ini segera berkahir dan kita bisa hidup dalam kondisi normal,” tambahnya.

Selain itu Prof Muladi juga berpesan agar civitas akademika USM harus terus move on, tetap maju, jangan mundur, dan harus yakin Allah tidak akan memberikan suatu cobaan di luar batas kemampuan manusia.

Adapun hikmah halal bihalal disampaikan KH Supandi, dalam ceramahnya disampaikan untuk tetap bersabar dalam kondisi yang seperti ini. Tetapi tidak mengurangi semangat untuk bersilaturahmi.

KH Supandi menjelaskan, Idul Fitri terdiri dari dua kata, “id” memiliki makna bersih, murni, suci, dan asal kejadian. Sedangkat “fitri” adalah agama yang lurus.

“Manusia yang ingin kembali suci pasti akan mencari jalan untuk bisa kembali suci. Maka dari itu diadakan halal bihalal ini untuk saling memaafkan, dosa bisa hilang dengan cara memohon ampun kepada Allah secara langsung. Untuk dosa sesama manusia yaitu dengan saling maafkan dan dengan amal shaleh,” ungkapnya.(HS)

Munculnya Tren Bersepeda pada Masa Pandemi di Kota Semarang

Tottenham Pinjam Dana Rp 3 Triliun untuk Atasi Krisis di Masa Pandemi