HALO BATANG – Bupati Batang Wihaji, menyebut dalam lima tahun ke depan, akan terjadi perubahan sosial, dengan adanya Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang. Kehadiran kawasan industri dengan ribuan pekerja ini, merupakan potensi dakwah, sekaligus potensi ekonomi.
Hal itu diungkapkan Bupati Batang Wihaji, saat menghadiri Pelantikan Fatayat NU Kabupaten Batang, masa khidmat 2021-2026 di Pendopo Kabupaten Batang, Minggu (23/1/2022).
Pelantikan juga dihadiri Ketua Fatayat NU Provinsi Jawa Tengah, Tazkiyyatul Muthmainnah, yang melantik Ketua Fatayat NU Batang, Ani Khasanah, Sekretaris Maghfiroh dan jajaran pengurus lainnya.
Menurut dia, peluang ekonomi dan dakwah tersebut, perlu ditangkap oleh keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU), termasuk oleh Fatayat NU Kabupaten Batang.
“Sekian ribu pekerja di KIT Batang, menjadi peluang dan potensi. Yakni peluang dakwah dan potensi secara ekonomi. Ada salah satu perusahaan Korea di Batang yang 90 persen tenaga kerjanya kaum perempuan. Di situlah ada peluang 10 atau 5 menit dalam sebulan sekali, untuk sekadar ngaji bareng dengan Fatayat NU,” kata dia, seperti disampaikan Batangkab.go.id.
Wihaji juga menyebutkan bahwa industri akan mempengaruhi banyak hal, baik yang positif maupun negatif.
“Inilah tugas kita sebagai penjaga aqidah ahlussunnah wal jamaah. Ini cara kita membentengi masyarakat Kabupaten Batang. Terpenting dalam berdakwah tidak melanggar undang- undang yang berlaku di negara kita,” tegasnya.
Potensi ekonomi juga sangat luar biasa, seperti madrasah, perdagangan, jasa laundry pakaian dan sebagainya.
“Peluang ini juga harus dapat ditangkap oleh milenial Fatayat NU. Karena tranformasi digital mau tidak mau kita harus melek dan bisa. Tradisi iya, ngaji juga iya tapi suka tidak suka kita dihadapkan dengan tranformasi digital,” ujar dia.
Wihaji juga mengungkapkan, secara Nasional, 60 persen penduduk Indonesia saat ini masuk dalam kategori milineal. Dari 60 persen itu, sebagian merupakan kaum milineal yang bernaung di bawah Fatayat NU.
Kaum milineal ini, menurut Wihaji bisa menjadi aset bangsa yang luar biasa, asalkan dikelola dengan baik. Hal itu karena mereka, merupakan generasi yang melek dan mampu beradaptasi dengan teknologi untuk mempermudah segala aktivitas.
“Tema yang diangkat Fatayat ini sangat pas yaitu melenial. Karena tantangan masa depan harus kita raih dalam kebermanfaatan keluarga besar Fatayat kepada masyarakat Kabupaten Batang,” jelasnya. (HS-08)