in

Hadapi Lonjakan Kasus Covid-19, Boyolali Perketat PPKM Mikro

Bupati Boyolali M Said Hidayat. (Foto : Boyolali.go.id)

 

HALO BOYOLALI – Pemerintah Kabupaten Boyolali memperketat aturan perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro, untuk mengantisipasi lonjakan angka kasus aktif Covid-19.

Sesuai Surat Edaran (SE) Bupati Boyolali Nomor 300/1949/5.5/2021, perpanjangan PPKM Mikro yang mulai berlaku Selasa (15/6) akan berlangsung hingga Senin (28/6).

Bupati Boyolali M Said Hidayat, mengatakan telah berkoordinasi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Boyolali, Sekretaris Daerah, beserta jajaran instansi terkait, mengenai PPKM Mikro ini.

Adapun dalam pelaksanaannya, sebagian besar masih sama dengan aturan PPKM sebelumnya, tetapi dengan sedikit perubahan.

Perubahan itu antara lain adalah pada jam buka tempat makan, yang harus tutup satu jam lebih awal.

“Jika semula warung, rumah makan, angkringan, dan sebagainya itu kami beri kelonggaran untuk buka sampai jam 10 atau 22:00 WIB, maka dalam perpanjangan PPKM ini, kami batasi sampai jam 9 malam atau 21.00 WIB,” kata Bupati Said, seperti dirilis Boyolali.go.id.

Masyarakat juga tidak boleh menyelenggarakan hajatan ke luar Boyolali, namun masih boleh menggelar hajatan di wilayah Boyolali. Walau demikian, protokol kesehatan harus dilaksanakan secara ketat. Tamu yang datang harus dengan sistem air mengalir atau banyu mili (drive thru).

Bupati Said juga memerintahkan Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, untuk segera mempercepat vaksinasi.

Harapannya, langkah yang dilakukan oleh pemerintah ini akan didukung oleh seluruh elemen masyarakat agar upaya menurunkan angka kasus Covid-19 di Kota Susu ini dapat berhasil.

Bupati Said juga mengatakan akan mengoptimalkan Rumah Sakit Darurat Corona (RSDC) Kemiri, sebagai tempat isolasi terpusat. Hingga kemarin, tempat itu sudah terisi lima pasien. Juga akan dilakukan inventarisiasi di kecamatan-kecamatan di Kabupaten Boyolali.

“Setidaknya di titik-titik kecamatan, di mana ada ruang-ruang yang sekiranya cukup untuk memfokuskan isolasi pada warga lingkungan terdekat, setelah terinventarisis baru bisa dilakukan penghitungan dan perencanaan yang matang,” kata dia. (HS-08)

Pindah ke TV Digital, Pengamat: Insfraktuktur Belum Siap

Perpustakaan Kota Magelang Akan Terus Berinovasing Terbaik 2 Se-Jateng