in

Hadapi Lebaran, Pasokan Gas Bumi di Jateng Aman

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengecek salah satu armada Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang yang telah menggunakan bahan bakar Compressed Natural Gas (CNG), pengganti bahan bakar minyak (BBM).

 

HALO SEMARANG – Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1440 H, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menyatakan suplai gas bumi bagi pelanggan industri dan rumah tangga aman dan akan mengalir seperti biasa. Meski diperkirakan, konsumsi gas bumi bagi sektor rumah tangga PGN akan mengalami kenaikan.

Sales Area Head PGN Semarang, Heri Frastiono menyatakan, bahwa pada hari-hari biasa, gas PGN untuk sektor industri dan rumah tangga di wilayah Semarang, kebutuhannya sekitar 220.000-250.000 meter kubik per bulan.

Sementara pemakaian rata-rata gas bumi untuk sektor rumah tangga di tahun 2019 sebesar 22.000 meter kubik per bulan, yang mengalami kenaikan 37 persen apabila dibandingkan dengan tahun 2018. Pada bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri, konsumsi gas bumi diperkirakan naik, pada sektor rumah tangga mencapai 22.000 meter kubik menjadi 28.000 meter kubik. Meski diperkirakan konsumsi naik, PGN menyatakan pasokan gas di wilayah Semarang aman.

“Pasokan kami untuk memenuhi kenaikan pemakaian gas bumi bagi pelanggan rumah tangga sebesar 28.000 meter kubik pada bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri masih mencukupi,” ujar Heri, Minggu (2/6/2019).

Heri menyatakan, selama ini pasokan gas bumi dalam bentuk CNG yang tersedia di Stasiun Penurun Tekanan (Pressure Reducing Station/ PRS) Tambak Aji angkanya memang berada di atas angka konsumsi gas rumah tangga.

Bahkan kenaikan konsumsi gas bumi masih dalam cakupan volume gas yang tersedia di PRS Tambak Aji.

Selain itu, lanjut Heri, PGN sudah menyiapkan pasokan gas bumi bagi pelanggan industri dan rumah tangga selama bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1440 H. Personelnya pun siap berjaga selama momen ini agar pelanggan industri dapat meningkatkan produksinya, dan masyarakat dapat merayakan bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri dengan tanpa persoalan.

Di sisi lain, terkait pengendalian keamanan dan layanan, PGN telah memastikan tak mengalami penurunan. Sebab, PGN tetap menyiagakan petugas lapangan yang memantau dan menjamin ketersediaan gas.

Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama mengungkapkan dari analisa internal mengatakan, penggunaan gas akan menurun dari segmen industri dan komersial. Tingkat penurunan tersebut mencapai 10-25%.

“Sedangkan untuk konsumen rumah tangga, terbilang normal,” ungkapnya.
Dia menjamin layanan gas selama libur Lebaran tetap berjalan sedia kala. Bahkan, pengoperasian 12 SPBG dan 4 MRU tetap berjalan normal.

Selanjutnya, PGN menjalankan skema pemantauan dan pengendalian nonstop selama libur Lebaran. Para petugas PGN ikut beperan menjalankan Posko ESDM yang dilaksanakan sejak 21 Mei hingga 19 Juni nanti.

PGN membagi penugasan khusus untuk pengendalian infrastruktur gas dan niaga di tiga wilayah.

“Jadi semua area operasi yang berjumlah 18, tetap ada petugas yang memantaunya,” terang Rachmat.

Di sisi lain, guna meningkatkan sisi keamanan, PGN melancarkan program edukasi gas kepada pelanggan. Intinya, edukasi itu bertujuan agar konsumen memahami cara pencegahan terjadinya kecelakaan akibat gas selama mengosongkan rumah dalam rangka libur Lebaran. PGN menyebarkan materi edukasi itu melalui pesan singkat, serta surat edaran.

“Tak hanya itu, kontak center PGN di 1500645 yang bisa dihubungi 24 jam, serta sosialisasi juga dilakukan melalui sosial media seperti facebook, instagram maupun youtube,” tukas Rachmat.

Sementara itu untuk kebutuhan para pelaku industri di Jawa Tengah, khususnya Kota Semarang dan sekitarnya, untuk menggunakan bahan bakar berupa gas alam Compressed Natural Gas (CNG), maupun Liquefied Natural Gas (LNG) saat ini cukup besar.  Hal ini seiring dengan makin mahalnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang mengikuti harga minyak dunia yang terus melambung.

“Kelebihan atau keuntungan menggunakan gas alam, baik CNG dan LNG bagi industri setelah kami hitung lebih efisien sebesar 10-15 persen. Sehingga banyak konsumen setelah mengetahui menggunakan gas alam lebih hemat mereka beralih dari yang sebelumnya memakai elpiji atau solar,” terang Manager CNG PT Pertagas Niaga Pertamina, Dliyaa UI Haq saat menjadi narasumber di acara Focus Group Discusion (FGD) Kadin bertajuk “LNG sebagai Energi Alternatif yang Menjanjikan untuk Menurunkan Biaya Produksi dan Ramah Lingkungan”, belum lama ini.

Dikatakan Dliyaa, bahwa dalam pertemuan kali ini pihaknya sekaligus akan mendata permintaan gas di Jawa Tengah. Seperti di mal, hotel dan di kawasan industri.

“Beberapa kali kami lakukan kajian di sini demand-nya cukup besar, makanya dalam sosialisasi ini kami menggandeng Kadin. Ada pihak rumah sakit yang kebutuhan BBM mencapai 20 ton sebulan,” ujarnya.(HS)

Jelang Lebaran Akan Ada Sekitar 800 Ribu Kendaraan Masuk Kota Semarang 

PKS Kota Semarang Siagakan Mobil Ambulan untuk Layani Pemudik