in

GP Ansor Jadi Wadah Pengembangan Kepemimpinan di Nahdlatul Ulama

Bupati Asip Kholbihi juga menyerahkan beberapa bantuan berupa hibah dana, dalam acara Pelatihan dan Pengukuhan GP Ansor Pimpinan Anak Cabang Talun, Masa Bakti 2021-2023, belum lama, di Gedung Serbaguna, Kecamatan Talun. (Foto : Pekalongankab.go.id)

 

HALO PEKALONGAN – Gerakan Pemuda (GP) Ansor merupakan wadah pengembangan generasi muda Nahdlatul Ulama, untuk menjadi pemimpin di masa depan.

Hal itu diungkapkan Bupati Pekalongan H Asip Kholbihi SH MSi, ketika menghadiri Pelatihan dan Pengukuhan GP Ansor Pimpinan Anak Cabang Talun, Masa Bakti 2021-2023, belum lama, di Gedung Serbaguna, Kecamatan Talun.

Bupati mengatakan bahwa generasi muda hari ini  harus dipersiapkan mulai dari sekarang, untuk bisa menjadi pemimpin di masa datang. Adapun salah satu wadah pengembangan tersebut, adalah melalui GP Ansor. Karema itu GP Ansor juga dituntut untuk dapat menjawab tantangan zaman.

Bupati berharap pengurus GP Ansor yang baru dilantik, dapat terus berupaya memperkuat organisasi, untuk meningkatkan kapasitas pribadi, dengan berlatih agar menjadi pemimpin-pemimpin di masa mendatang.

“Semua pemimpin melalui proses pematangan secara pribadi maupun secara kelembagaan. Jadi pemimpin itu memang harus dipersiapkan secara benar-benar,”. kata dia, seperti dirilis Pekalongankab.go.id.

Bupati Asip juga menjelaskan bahwa warga Nahdlatul Ulama mengemban dua tugas mulia. Tugas pertama warga NU dan para kiai, adalah memimpin penyelesaian persoalan-persoalan keagamaan. Ini termasuk melakukan tafsir keagamaan, untuk dipedomani oleh warga NU.

Adapun tugas kedua, adalah mengemban misi Nahdatul Ulama, untuk membuktikan dharma baktinya kepada kejayaan bangsa dan negara.

‘’Jadi tidak mudah menjadi NU itu, karena di samping harus kuat dalam aspek keagamaannya, juga harus paham betul tentang nilai-nilai nasionalisme,’’ paparnya.

Oleh karena itu, Bupati Asip berpesan kepada warga Nahdlatul Ulama, untuk memahami ajaran-ajaran agama Islam, sebagai pedoman menjalani kehidupan. Selain itu juga ikut andil dalam mempertahankan NKRI. Keduanya, merupakan tugas yang harus dilaksanakan warga NU, sehingga bisa berjalan beriringan secara paralel.

‘’ Ajaran agama yang dijadikan spirit untuk mempertahankan negara itu tidak banyak. Di beberapa negara ada yang lebih mengutamakan ajaran agamanya dan tidak berupaya menjaga keutuhan negaranya sehingga repot semua,’’ tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Asip Kholbihi juga menyerahkan beberapa hibah dana bantuan Pemkab Pekalongan, di antaranya dana hibah bantuan sebesar Rp 100 juta untuk bantuan pembangunan gedung KSU MWC NU Desa Talun, dana hibah bantuan Rp 37 juta untuk Masjid Al-Aqso Desa Mesoji Kecamatan Talun, dan menyerahkan dana hibah bantuan Rp 40 juta untuk Masjid Jami’ Baiturohman Desa Kalirejo, Kecamatan Talun.

‘’Semoga dana hibah bantuan dari Pemkab Pekalongan ini bisa bermanfaat bagi pembangunan masjid dan pembangunan gedung MWC NU Talun sehingga aktivitas keagaan bisa berjalan dengan baik dan menjadi spirit untuk kita semua,’’ kata dia. (HS-08)

Bupati Pekalongan Minta MUI dan Ulama Perkuat Paham Kebangsaan Umat

BPKN RI dan Pemkot Dorong Pelaku UMKM Urus Sertifikasi Produk Halal