in

Gandeng Banyak Komunitas, Positif Action Community Semarang Kampanyekan Bahaya Sampah Plastik

Komunitas dari Survive Garage memberikan workshop berupa ketrampilan cukil kayu untuk membuat sablon kaos kepada para peserta di acara bertajuk PAC Bergerak di Kawasan Kota Lama, Sabtu (9/11/2019).

 

HALO SEMARANG – Komunitas Positif Action Community (PAC) Semarang menggelar acara bermuatan kampanye bahaya sampah plastik ke masyarakat, bertajuk “PAC Bergerak” di Kawasan Kota Lama Semarang, tepatnya di depan Gedung Oudetrap, sekitar Taman Srigunting, Sabtu (9/11/2019).

Dalam kegiatan kali ini mereka menggandeng sedikitnya tujuh komunitas dari Kota Semarang dan Yogyakarta untuk bersama-sama memberikan pengetahuan dan sosialisasi terkait bahaya sampah plastik. Diharapkan dari kegiatan ini masyarakat akan lebih mencintai lingkungan, sehingga kelestarian lingkungan bisa bermanfaat bagi generasi di masa depan.

Beberapa komunitas yang terlibat di antaranya komunitas Bank Sampah Lestari Magenta, Survive Garage (Jogja), Pendaki Pelajar Semarang, Sablon Cukil, Putri Remaja Jawa Tengah, dan KSK Wadas Teater UIN Walisongo Semarang.

“Untuk acara workshop terkait pengelolaan sampah diisi dari komunitas Bank Sampah Lestari Magenta dan Survive Garage yang memberikan cara atau ketrampilan cukil kayu untuk membuat sablon kaos. Ada pula kegiatan fashion show dari Putri Remaja Jawa Tengah, serta pertujukan teater dari KSK Wadas UIN Walisongo Semarang,” kata Rian, seksi acara PAC Bergerak, di sela-sela acara.

“Kami mencoba merangkul semua komunitas agar gauangnya bisa menyebar ke mana-mana. Kami juga mengundang dari 26 SMA/SMK sederajat untuk ikut berpartisipasi dan meramaikan acara. PAC ini sebagai wadah kreativitas pelajar di Semarang, salah satunya peduli pada lingkungan,” tambah Rian.

Sementara, Ketua Panitia PAC, Puja Iqbal Setiawan mengatakan, kegiatan ini mengingatkan soal bahaya sampah plastik bagi kelestarian lingkungan. Melalui acara ini pihaknya ingin mensosialisasikan cara pengelolaan sampah plastik agar lebih bermanfaat.

“Kenapa memilih tempat di Kota Lama, karena sebagai tempat wisata bisa menyasar lebih luas masyarakat Semarang dan sekitarnya. Kami juga memberikan tulisan-tulisan di sekitar agar pengunjung bisa membuang sampah pada tempatnya dan cara pengolahan sampah agar menjadi lebih bermanfaat. Sehingga bisa mengurangi sampah plastik di lingkungan sekitar,” terangnya.(HS)

Letkol Arh Tri Yudhi Herlambang Jabat Danyon Arhanud 15/DBY

Lawan Bali United, PSIS Kembali ke Moch Soebroto Magelang