HALO SEMARANG – Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Semarang (Unnes) siap melakukan sinergi dan kolaborasi dengan pemerintah daerah (pemda) dan dunia usaha dan industri. Kesiapan itu didukung oleh praktisi dan jaringannya.
Dekan FIS Unnes, Dr Solehatul Mustofa menyatakan hal itu dalam rapat internal dengan mitra kerja di Kampus Sekaran, Gunungpati, Kota Semarang, belum lama berselangi. Dekan menegaskan agar sinergi dan kolaborasi itu bisa berjalan dibutuhkan mitra kerja dari kalangan media.
‘’Kami memiliki para peniliti yang kompeten di bidangnya, tapi hasil-hasil penelitian ilmiah mereka belum tersentuh media,’’ unglap Solehatul Mustofa.
Dekan menjelaskan FIS memiliki beberapa peneliti andal di bidang sejarah, geografi, politik dan kewarganegaraan, sosiologi dan antropologi, serta pendidikan ilmu pengetahuan sosial (PIPS).
Saat ini pihaknya tengah mengembangkan permodelan agrowisata.
Permodelan agrowisata, lanjut Solehatul Mustofa, bertujuan untuk mengubah pola pikir petani tradisional. Ke depan para petani harus lebih maju dan mampu meningkatkan penghasilan.
‘’Salah satu contohnya adalah bagaimana lahan seribu meter persegi bisa menghasilkan profit sebesar Rp 40 juta per bulan,’’ ujarnya.
Dr Ananto Aji, kepala laboratorium FIS-Geografi menuturkan, pihaknya telah melakukan pemetaan administratif di Wonosobo. Ananto menambahkan FIS mempunyai laboratorium geografi kelas nasional. Levelnya setara laboratorium geografi milik ITB dan UGM.
Sementara Wakil Dekan I FIS Prof Dr Wasino mengakui pentingnya kerja sama dengan pemda-pemda serta dunia usaha dan industri.
‘’Kami butuh jembatan untuk membangun kerja sama dengan mereka. Karena itu, dukungan media yang memiliki jaringan luas sangatlah penting,’’ tandas guru besar ilmu sejarah ini.(HS)