in

Festival Bonsai Digelar di Kendal, Ini Pesan Bupati 

Pameran Bonsai yang digelar di Taman Replika Jembatan Merah "Cokrobahu" Desa Bojonggede, Kecamatan Ngampel, Kendal, Minggu malam (12/12/2021).

HALO KENDAL – Pemerintah Desa Bojonggede, Kecamatan Ngampel, Kabupaten Kendal menggelar “Festival Bonsai”, yang digelar di Taman Replika Jembatan Merah “Cokrobahu” di Desa Bojonggede, Minggu malam (12/12/2021).

Festival diikuti ratusan penggemar bonsai dari beberapa daerah di Jawa Tengah, serta dihadiri dan dibuka oleh Bupati Kendal, Dico M Ganinduto.

Usai membuka acara, Bupati Kendal memberikan apresiasi kepada masyarakat Desa Bojonggede yang sudah membuat replika Jembatan Merah Kalikuto yang diberinama Cokrobahu.

Selain itu, Bupati juga mendukung beragam kreativitas warga melalui penggunaan dana desa (DD) untuk pengembangan desa wisata.
Hal ini menurut Dico sekaligus merangsang keseriusan Pemerintah Desa Bojonggede mewujudkan tujuan tersebut.

“Ini artinya warga Bojonggede lebih mencintai apa yang ada di Kabupaten Kendal. Bisa saja mereka membuat replika apapun, seperti Menara Eifel atau replika lainnya. Tapi warga Desa Bojonggede lebih memilih Jembatan Merah yang ada di Kabupaten Kendal,” ungkapnya.

Sehingga menurut bupati, kegiatan ini patut diapresiasi dalam rangka pengembangan potensi desa wisata di Kabupaten Kendal.

“Ini harus didukung, karena tujuannya ikut mewujudkan visi misi Bupati dan Wakil Bupati Kendal. Dengan kegiatan festival bonsai seperti ini, bisa meningkatkan pendapatan warga Desa Bojonggede, sekaligus mengembangkan UMKM setempat,” tandas Dico.

Sementara itu Kepala Desa Bojonggede, Didik Hariawan mengatakan, dengan diadakannya Festival Bonsai ini, dirinya berharap memberi dampak positif bagi masyarakat di desanya.

“Tanaman bonsai ini adalah bagian dari usaha kreatif masyarakat. Maka dari itu, juga butuh perhatian pemerintah daerah dalam pengembangannya. Karena banyak kegiatan yang dilakukan dengan pelatihan dan pembudi dayaan,” ujarnya.

Menurut Didik, saat ini pengembangan desa wisata sudah mendapat dukungan Pemerintah Kabupaten Kendal. Sehingga di mana-mana dibentuk desa wisata, yang pengelolaanya diserahkan kepada BUMDes setempat.

“Karena pengembangan desa wisata akan mendukung kunjungan wisatawan ke desa. Untuk itu pemerintah Desa Bojonggede terus melengkapi sarana dan prasarana pendukung agar wisata di desa kami berkembang,” imbuh Didik.

Irfan Prasetyo, Ketua Paguyuban Bondowoso Kendal sekaligus panitia pelaksana mengatakan, dengan semakin unik dan usia bonsai akan meningkatkan nilai, terlebih bonsai tersebut diikutkan dalam kontes atau pameran.

“Ada 300 peserta dalam ajang festival ini, yang datang dari Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Temanggung, Pekalongan, Batang dan daerah lain, serta tentunya dari Kendal sendiri,” paparnya.

Dengan adanya kegiatan ini, Didik berharap masyarakat bisa belajar bersama dan teredukasi, serta mengenal karakter tanaman kerdil ini.

“Di sini mereka kan diberitahu bagaimana cara menanam dan merawat bonsai yang benar. Bahkan, sampai mengajari, bagaimana agar bonsai ini memiliki harga jual di pasaran,” terang Irfan.

Ia juga menjelaskan, untuk penilaian dalam festival kali ini, peserta harus memiliki sertifikat dari Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI).

“Jadi penilaian kami, berdasarkan pakem PPBI atau yang ada sertifikatnya. Dan untuk juara pertama diraih bonsai jenis Anting Putri,” ucapnya.

Sebagai penutup, Irfan berharap, dengan digelarnya event ini, penggemar tanaman bonsai semakin banyak. Sehingga komunitas bonsai bisa lebih maju dan berkembang.

“Kami berharap event ini bisa bermanfaat bagi masyarakat. Selain itu bisa merambah ke daerah pelosok-pelosok. Sehingga tanaman bonsai bisa dibudi dayakan sampai pelosok desa,” pungkasnya.(HS)

Sediakan Puluhan Doorprize, Polres Pekalongan Capai Target Vaksinasi 1.500 Orang

Prakiraan Cuaca Semarang Dan Sekitarnya, Senin (13/12/2021)