
HALO SEMARANG – Adanya sejumlah fasilitas umum (fasum) di Bantaran Sungai Banjir Kanal Barat (BKB) yang rusak dan tak terawat, mendapat tanggapan dari kalangan DPRD Kota Semarang.
Menurut Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Muhammad Afif, selain adanya penganggaran pembangunan, juga perlu disiapkan anggaran perawatan atau mantainance.
Pemkot Semarang, dalam hal ini Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) juga harus melakukan pengawasan rutin terhadap kebersihan dan fasilitas di BKB yang ada.
“Memang perlu dilakukan pengawasan agar fasiltas umum bisa terawat. Mungkin juga perlu ada pengawasan dari Disperkim, minimal sebulan sekali, atau dua bulan sekali. Intinya rutin sehingga ada pemantauan atau pengawasan,” ujarnya, Rabu (6/1/2021).
Afif menambahkan, setiap kali ada laporan jika ada kerusakan fasum harus segera ditindaklanjuti.
“Perlu ada anggaran untuk perawatan. Sehingga kalau ada yang rusak dan patah untuk diperbaiki. Namun jika sudah tidak bisa diperbaiki harus diganti,” imbuhnya.
Hal ini, kata Afif, demi kenyamanan masyarakat yang rekreasi di BKB.
“Peremajaan dan perawatan kursi dan lampu penerangan yang padam, memang perlu diadakan. Untuk memberikan ruang rekreasi masyarakat yang bersantai di bantaran sungai BKB,” paparnya.
Bisa juga, lanjut Afif, dengan menganggandeng perusahaan swasta atau BUMN untuk pengadaan atau perawatan melalui program corporate social responsibility (CSR).
“Karena relasi Pemkot Semarang sudah banyak, tinggal bagaimana untuk berkolaborasi agar BKB menjadi tempat wisata air yang nyaman dan bisa mendatangkan wisatawan,” terangnya.
Afif juga mengimbau agar masyarakat ikut untuk merawat fasum yang telah dibangun pemerintah, dan menjaga kebersihannya.
“Karena kalau sampah berserakan dan kursi rusak, hal ini akan membuat bantaran BKB jadi kumuh. Padahal, pembangunan BKB yang sudah bagus seperti sekarang ini telah menelan anggaran yang tidak sedikit,” pungkasnya.(HS)