HALO KENDAL – Dalam rangka mengantisipasi terjadinya kebakaran dan melengkapi standar keamanan, Lapas Terbuka Kelas IIB Kendal melakukan pemasangan alat fire blok di sejumlah tempat yang berpontensi rawan terjadinya kebakaran, Kamis (22/9/2022).
Kepala Lapas Terbuka Kelas IIB Kendal, Rusdedy mengatakan, terjadinya kebakaran pada dasarnya terjadi karena ada tiga elemen dasar yaitu oksigen, suhu dan bahan yang mudah terbakar.
“Sehingga kunci utama untuk mengendalikan api adalah dengan mematikan salah satu dari elemen tersebut,” terangnya, Kamis (22/9/2022).
Rusdedy menyebut, beberapa titik rawan kebakaran seperti di panel listrik barak hunian Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), binker, dapur, ruang Sistem Database Pemasyarakatan (SDP) dan di pos jaga pengamanan sebagai bentuk upaya pencegahan terjadinya kebakaran.
“Yang kami terima dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan berjumlah enam unit. Ya ini harus kita antisipasi, karena kebakaran juga salah satu faktor yang dapat menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban di lapas,” ujarnya.
Rusdedy menjelaskan, alat fire block termasuk dalam golongan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) yang sudah lulus uji sertifikasi ISO 9001 : 2015 certificate No : 1740190Q2 0347 R0S dan sudah lulus Uji Laboratorium Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta Nomor 30/LHU/III/2020.
“Kepada petugas Lapas untuk dapat merawat dan menjaga fire block serta mencegah terjadi kebakaran dengan membakar sampah dan membuang puntung rokok pada tempatnya,” tandasnya.
Sementara itu, Kasi Adm Kamtib Lapas Terbuka kelas IIB Kendal, Ari Rahmanto menambahkan, fitur fire block sebagai alat pemadam api revolusioner. Di antaranya, bebas perawatan, otomatis, inovasi baru dan ramah lingkungan. Sehingga sangat aman untuk di pergunakan di Lapas Terbuka Kendal.
Ari menjelaskan, untuk pemasangannya fire block ini ditempatkan di area yang benar-benar berpotensi atau rawan terjadinya kebakaran.
“Sehingga saat sumbu fire block terjilat api dalam waktu tujuh detik akan meledak dan menyemburkan busa larutan flurocarbon surfactan seluas pemadaman tujuh meter persegi,” beber Ari. (HS-06)