in

Eks-Bangunan Hotel Siranda Semarang, Dulu Ramai Kini Ditinggalkan

Suasana eks-Hotel Siranda Semarang di Jalan Diponegoro, Kelurahan Lempongsari, Gajahmungkur, Kota Semarang, baru-baru ini.

DI tengah suasana keramaian pusat Kota Semarang, ada satu bangunan besar yang kini tak terurus dan terkesan angker. Ini menarik, karena set bangunan dengan lahan yang luas di tengah kota, tepatnya di di Jalan Diponegoro, Kelurahan Lempongsari, Gajahmungkur, Kota Semarang ini tak terurus. Padahal jika dimanfaatkan, dengan lokasi yang sangat strategis tersebut, tentunya akan sangat potensial untuk bisnis maupun keperuntukan lain.

Bangunan tersebut adaklah eks-Hotel Siranda. Hotel ini dulu cukup ramai pengunjung di era 1980-an. Saat ini kondisi bangunan hotel yang tidak jauh dari taman Siranda dan berdekatan dengan kantor Polda Jateng tersebut sudah rusak parah karena dimakan usia dan ada juga bagian di dalamnya yang dibongkar dengan sengaja. Tak terurus, itulah gambaran gedung itu saat ini.

Berlokasi di pusat Kota Semarang, hanya berjarak beberapa ratus meter dari Simpanglima yang menjadi landmarknya Semarang, Hotel Siranda konon dibangun pada tahun 1979 dan sudah tidak beroperasi sekitar tahun 90an. Belum jelas siapa pemegang hak milik bangunan tersebut saat ini. Selain itu, juga belum ada informasi pasti alasan kenapa Hotel Siranda di Semarang ini tidak lagi digunakan. Namun dari cerita yang beredar, hotel ini mulai tidak digunakan setelah terjadi peristiwa pembunuhan seorang wanita berparas cantik di salah satu kamar hotel pada tahun 1990an.

Meski kini kosong tidak ada aktivitas orang di dalamnya, bangunan tersebut masih dijaga beberapa orang security seperti di bagian area luar gedung, salah satunya dekat pos pintu masuk.

Dari luar kenampakan bangunan terkesan angker. Menurut penjaga bangunan, Roy (37) yang membuat kesan angker itu konon dulunya ada kejadian di gedung bekas hotel ini, yaitu kasus pembunuhan seorang wanita. Dan saking seramnya suasana bangunan kini, pernah juga mau digunakan untuk tempat syuting acara uji nyali program salah satu stasiun televisi.

“Bahkan setelah sampai di sini, dan crewnya belum sempat masuk gedung langsung masuk lagi ke mobil karena takut. Padahal waktu itu masih sore hari. Tapi sudah singup, kalau malam hari tambah horor. Tidak ada penerangan sama sekali dan hanya mengandalkan cahaya dari lampu jalan dan dari luar gedung. Biasanya dari pengalaman saya selama ini ada suara aneh, kayak panggilan dan lemparan batu,” ceritanya, baru-baru ini.

Dari penelusuran, salah satu Youtuber, Erwin Rofiali, yang masuk ke dalam bangunan, bahwa kondisi eks-hotel ini memprihatinkan dan hancur karena mengalami kerusakan di sana- sini. Terlihat sisa tumpukan material bangunan seperti kayu, pecahan kaca dan tembok berserakan di lantai. Bahkan, tembok pemisah antar-kamar di lantai 2 bangunan, sudah dijebol sehingga kini tidak ada sekat lagi. Tangga manual menuju lorong maupun menuju ruang aula, juga ada beberapa bagian sudah lapuk. Di bagian atap kamar asbesnya kondisi berlubang dan pintu tinggal kusen saja.

Meski begitu, di dalam toilet kamar mandi hotel masih menyisakan sisa-sisa kemegahan tempo dulu. Karena terdapat fasilitas berupa bathtub, dan tempat cuci tangan. Di balik jendela hotel yang berada diperbukitan, pemandangan indah Kota Semarang dan sejauh mata memandang tersaji berupa gedung-gedung perkantoran, yang berada di sepanjang Jalan Pahlawan, maupun lalu lalang kendaraan.(HS)

Buka Stand di PRK, Ponpes di Kendal Tampilkan Produk UMKM Karya Santri

PBB Resmi Dukung Prabowo: Miliki Semua Persyaratan untuk Menjadi Pemimpin Indonesia