
HALO SPORT – Sebagai dukungan untuk Tim Nasional Indonesia yang akan berlaga di Piala Dunia U-20 tahun 2021, Kemenpora dan PSSI menggelar kompetisi juggling di 36 kabupaten/kota di Indonesia.
Kompetisi juggling bola yang diikuti ratusan anak Sekolah Sepak Bola (SSB) salah satunya digelar di Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Sabtu (5/12/2020).
Kompetisi yang dilakukan secara fun atau penuh kegembiraan ini digelar sebagai bentuk dukungan Tim Nasional U-20 yang akan berlaga di Piala Dunia U-20. Kebetulan lagi, Indonesia menjadi tuan rumah dari gelaran turnamen sepak bola yunior terakbar di dunia ini.
Kegiatan bertajuk Youth Fun Juggling Competition ini merupakan kerja sama antara Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora) dan PSSI.
“Melalui kompetisi itu diharapkan bermunculan bibit muda bertalenta yang bisa menggantikan para seniornya di tim nasional, kata Menpora Zainudin Amali saat membuka gelaran sosialisasi kompetisi juggling itu secara virtual di Bali, Sabtu (5/12/2020).
“Tujuan kegiatan ini untuk menyemarakkan sepak bola di tengah situasi pandemi. Karena kegiatan ini untuk anak-anak SSB, maka juggling dilakukan secara fun atau penuh kegembiraan,” kata Menpora.
Kompetisi tersebut tidak hanya dilaksanakan di Purwodadi, tetapi secara bersamaan digelar di beberapa daerah seperti Bali, Ciamis dan beberapa kota lain.
Menpora sendiri melakukan sosialisasi di Bali.
“Kegiatan digelar di 36 kota dan kabupaten di enam provinsi yang berlangsung sampai 14 Desember 2020,” paparnya.
Dalam setiap kegiatan diikuti 310 peserta berusia 12-16 tahun. Dari jumlah itu 30 anak diundang untuk mengikuti kompetisi secara offline atau tatap muka. Sedangkan yang lain melakukannya secara virtual.
“Saya berharap dari kompetisi ini akan muncul bibit muda bertalenta yang bisa dipilih dan dipersiapkan ke Timnas,” kata Zainudin yang menambahkan bila Indonesia tengah mempersiapkan pencalonan menjadi tuan rumah Olimpiade 2032.
Menpora menyatakan bila menjadi tuan rumah Olimpiade, cabang sepak bola Indonesia harus bisa mengukir prestasi. Cabang itu harus bisa memberi kebanggaan.
“Pemain yang dipersiapkan tentu mereka yang mungkin saja saat ini mengikuti kompetisi juggling,” kata Menpora.
Kompetisi juggling di Purwodadi menghadirkan mantan pelatih PS Tira, Rudy Eka Priyambada. Pelatih berlisensi A Pro ini juga pernah menangani klub-klub di Australia dan Bahrain.
“Kemampuan juggling itu sangat penting bagi pemain,” kata Rudy saat memberikan tips dan kunci menjadi pemain.
“Bila menguasai dengan baik, pemain akan terlihat lebih tenang saat mengontrol bola. Ini memang membantu pemain lebih tenang,” ucap Rudy lagi.
Menurut dia kunci keberhasilan pemain adalah disiplin. Dan, disiplin bisa dimulai dari hal-hal yang kecil seperti merapikan tempat tidur.
“Saat bangun tidur, apa yang kita pegang pertama kali? Saya perkirakan gawai yang dipegang pertama kali saat bangun. Kini, kebiasaan itu diubah. Mulailah dengan merapikan tempat tidur,” ujar dia.
“Kita mulai dari kecil lebih duu sebelum melakukan yang lebih besar,” kata pelatih berusia 37 ini.
Kompetisi di Purwodadi dimenangkan Ardo Tandonata dari SSB Ganesa Putra. Dia tercatat paling lama melakukan juggling.(HS)