in

Dua Hari Jelang Larangan Mudik, Stasiun Poncol Masih Ramai

 

Sejumlah penumpang menunggu kedatangan kereta api di Stasiun Kereta Api Poncol Kota Semarang.

 

HALO SEMARANG – Dua hari jelang larangan mudik Lebaran 2021, Stasiun Poncol Kota Semarang terlihat ramai dipadati calon penumpang. Meskipun pemerintah telah menegaskan akan adanya larangan mudik.

Larangan mudik yang sebelumnya pada 6-17 Mei 2021 ditambah dengan masa pengetatan mulai 22 April-5 Mei dan 18-24 Mei 2021, tidak menyurutkan niat masyarakat untuk melakukan mudik.

Pantauan halosemarang.id, Selasa (4/5/2021), para penumpang terus berdatangan untuk melakukan perjalanan menggunakan jasa Kereta Api Indonesia (KAI) menuju kampung halaman.

Salah satu penumpang, Hawa (26) mengaku mudik lebih awal ke kampung halaman karena menghindari adanya penyekatan.

Dirinya tidak mengetahui adanya perpanjangan pengetatan sebelum tanggal larangan mudik ditetapkan pemerintah.

“Saya tahu hanya tanggal 6 sampai 17 Mei yang dilarang,” kata Hawa kepada halosemarang.id di tempat tunggu penumpang.

Menurutnya, selagi fasilitas transportasi publik masih dapat dimanfaatkan, masyarakat akan terus menggunakannya. Termasuk yang dilakukan Hawa memanfaatkan jasa transportasi KAI.

“Soalnya fasilitas kereta masih bisa digunakan, saya kira masih boleh,” imbuhnya.

Perempuan yang masih menempuh bangku kuliah di salah satu kampus negeri di Kota Semarang ini mengaku menjalankan protokol kesehatan sesuai aturan pemerintah. Yaitu, mencuci tangan, menggunakan masker, menjaga jarak.

“Saya tetap mematuhi protokol kesehatan,” kata pemudik tujuan Kota Tegal ini.

Serupa, ditemui ditempat yang sama, Rizky (34) menuturkan, dirinya memilih mudik lebih awal karena sebelum masa pelarangan.

“Ini kan masih sebelum tanggal 6, jadi masih boleh mudik,” tutur Rizky.

Rizky mengaku, baru mengetahui jika terdapat aturan bahwa adanya perpanjangan masa pengetatan yang dikeluarkan pemerintah. Namun, dirinya tetap memaksa menuju kampung halamannya di Kabupaten Blora.

“Saya sudah sampai sini, sudah punya tiket, sudah atur cuti, masak saya harus batalkan? Sementara ini kereta masih jalan (beroperasi),” kata Rizky.

Sama dengan Hawa, meskipun tetap melakukan mudik ke kampung halaman. Dirinya tetap akan menerapkan protokol kesehatan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Rizky berharap kepada pemerintah untuk tegas memberikan kebijakan perihal upaya menekan dan memutus angka penularan Covid-19.

“Seharusnya, pemerintah itu tegas. Kalau melarang ya sosialisasi harus sampai ke akar rumput,” tandasnya.(HS)

Kendaraan Pemudik Mulai Masuk Semarang, Petugas Gabungan Lakukan Penyekatan Arus Mudik

Dinas Pertanian dan Pangan Kendal Gelar Pasar Tani