
HALO SEMARANG – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Tengah meninjau persiapan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di SMK Negeri 1 Tonjong, Kabupaten Brebes, Kamis (10/6/2021).
Ketua Komisi E DPRD Jawa Tengah, Abdul Hamid mengatakan, peninjauan kesiapan PTM dilakukan untuk memastikan kondisi guru hingga sarana prasarana pendukung PTM sesuai standar Covid-19. Hl ini juga untuk memastikan kesiapan PTM sesuai rencana.
“Hari ini kita melakukan kunjungan di SMK N 1 Tonjong, Kabupaten Brebes. Melihat persiapan pembelajaran tatap muka (PTM) seperti kesiapan guru, pembelajaran, kurikulum, protokol kesehatan, sarana prasarana dan sebagainya,” kata Hamid melalui sambungan telepon kepada halosemarang.id, Kamis (10/6/2021).
Kunjungan itu, kata Hamid, selain memastikan kesiapan PTM juga bertujuan memonitor pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Namun, Hamid menjelaskan, aturan PPDB di Jateng masih menunggu petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendibudristek).
“Kita melihat persiapan tentang PPDB yang masih menunggu juklak/juknis dari Pemerintah Provinsi Jateng yang menurunkan dari aturan pemerintah pusat,” jelasnya.
Sehingga, kata Hamid, jika persiapan sudah benar-benar matang, pelaksanaan PTM dapat berjalan sesuai yang telah direncanakan.
Hamid menambahkan, terdapat asrama semi boarding school yang tersebar di 15 SMK negeri di Jawa Tengah. Salah satunya di SMK Negeri 1 Tonjong yang ditargetkan selesai tahun ini.
Menurutnya, bangunan asrama tersebut dapat menampung maksimal 100 siswa, dibagi dua gedung putra dan putri dengan masing-masing kapasitas 50 siswa.
“Siswa masuknya bertahap, di setiap sekolahan ada dua gedung untuk putra dan putri diisi masing-masing maksimal 50 siswa,” ujar Hamid.
Kini, lanjut Hamid, bangunan sudah hampir rampung, seluruh infrastruktur sudah mencapai 100 persen. Tersisa pengerjaan fasilitas penunjang.
“Asrama semi boarding school dari program pemerintah provinsi di tahun 2021 ini selesai. Bangunan sudah 100 persen, tinggal fasilitas penunjang,” imbuhnya.
Asrama itu, kata Hamid, diperuntukkan terhadap siswa dari keluarga kurang mampu. Seluruh biaya pendidikan, buku, seragam dan kebutuhan hidup sehari-harinya akan ditanggung oleh Pemerintah Provinsi Jateng.
“Asrama ini difokuskan untuk siswa yang kurang mampu, disiapkan seragam juga kebutuhan siswa sehari-harinya,” pungkas Hamid.(HS)