in

DP3AKB Gencar Sosialisasikan Vaksinasi untuk Anak

Kepala Dinas DP3AKB Jateng, Retno Sudewi.

 

HALO SEMARANG – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jawa Tengah, gencar lakukan sosialisasi kepada orang tua dan siswa, untuk menyukseskan vaksinasi anak usia 6-11 tahun.

Kepala DP3AKB Jateng, Retno Sudewi, mengatakan orang tua dan anak memegang kunci keberhasilan vaksinasi anak usia 6-11 tahun itu. Menjadikan sosialisasi tidak hanya dilakukan kepada siswa, namun juga orang tua.

Dia menilai kesuksesan vaksinasi anak, ini bisa juga menjadi salah satu upaya untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 varian Omicron.

“Sebab anak yang mau divaksin ini kan harus mendapat izin dari orang tuanya. Terkadang orang tua nya mau, tetapi anaknya tidak mau. Nah ini harus diberi pemahaman keduanya. Maka sosialisasi dari kalangan anak, lewat forum anak-anak itu juga diperlukan,” imbuh Retno Sudewi, Kamis (27/01/2022).

DP3AKB Provinsi Jateng, juga terus berupaya menghilangkan isu-isu negatif tentang vaksinasi tersebut.

“Jika tidak diberi pemahaman, takutnya itu kalau ada isu-isu bahwa vaksin berdampak negatif. Itu yang perlu kita berikan pemahaman kepada orang tua. Di mana pun ini sudah saya sampaikan, baik di tingkat kabupaten atau kota. Termasuk lewat mitra-mitra kita yang tersebar di sana,” lanjut dia.

Sementara, Sekretaris Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Provinsi Jawa Tengah, Moh Syarofil Anam menyampaikan vaksin sejauh ini efektif melindungi anak. Oleh sebab itu, orang tua diminta dapat memberikan izin pelaksanaan vaksinasi, kepada setiap anak yang telah memenuhi persyaratan.

“Untuk orang tua, tidak usah takut. Sejauh ini baik dan efektif karena belum ditemukan kendala. Ini demi anak-anak kita agar terlindungi dan anak-anak sekitar lainya,” kata Anam.

Selain itu, mengenai capaian vaksinasi anak yang masih rendah di sebagian wilayah, lanjut Anam, semua pihak harus saling besinergi bersama-sama. Hal ini agar bisa menyasar seluruh lapisan masyarakat.

“Dari Dinas Kesehatan, orang tua, pemerintah kabupaten dan kota, serta tokoh agama dan tokoh masyarakat, semua harus bekerja sama. supaya bisa mengejar ketertinggalan dan vaksinasi bisa menyebar dengan cepat,” jelas dia.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, sejumlah daerah di Jawa Tengah, diketahui memiliki capaian vaksinasi anak yang rendah. Hal ini karena beberapa faktor, seperti anak takut divaksin, orang tua tidak memberi izin, dan animo yang rendah. Oleh sebab itu, pemerintah kabupaten dan kota, diharapkan lebih gencar dalam menggandeng setiap pihak dalam menyosialisasikan vaksinasi tersebut. (HS)

Puji Gebrakan Si Serigala

Bulan Dana PMI Jepara Himpun Dana Kemanusiaan Rp 1,87 Miliar