HALO SEMARANG – Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Fakultas Teknologi Pertanian (FTP), Universitas Semarang memberikan pelatihan penanganan pascapanen bekatul jagung kepada kelompok Tani Usaha Mulya, Rowosari, Semarang, baru-baru ini.
Tim PKM dari FTP Universitas Semarang diketuai oleh Zulhaq Dahri Siqhny ST, MT dengan anggota Dr Ir Haslina MSi, Ir Ery Pratiwi MP dan dibantu oleh mahasiswa bernama Aurel Ady Wibowo.
Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan enam orang anggota Kelompok Tani Usaha Mulya yang diketuai oleh Abdul Aziz.
Meunrut Zulhaq, selain memberikan pelatihan penanganan pascapanen bekatul jagung, tim dosen FTP Universitas Semarang juga memberikan pelatihan pembuatan kue bolu kukus berbahan bekatul jagung.
“Tim Dosen FTP USM selain membeikan pelatihan penanganan pascapanen bekatul jagung juga memeberikan pelatihan praktik pembuatan bolu kukus bekatul jagung bagi Kelompok Tani Usaha Mulya,” ungkap Zulhaq.
Bagi Zulhaq, penanganan pascapanen merupakan upaya strategis dalam mendukung ketahanan pangan nasional karena dapat menurunkan susut hasil, mempertahankan kualitas hasil panen dan meningkatkan nilai tambah, daya saing, serta meningkatkan pendapatan petani jagung.
“Proses pascapanen jagung terdiri atas serangkaian kegiatan yang dimulai dari panen/pemetikan dan pengeringan jagung, pemipilan tongkol jagung, pengemasan biji, dan penyimpanan bekatul jagung. Namun, selama ini bekatul jagung hasil pemipilan tongkol hanya akan dibuang atau hanya dibuat untuk pakan ternak saja,” tambahnya.
Sementara itu, Dr Ir Haslina MSi menjelaskan lebih dalam mengenai pentingnya bekatul jagung dari sisi ilmiah. Menurutnya, bekatul jagung merupakan campuran lapisan aleuron dan pericarp yang telepas dalam proses penggilingan jagung.
Dikatakan Haslina, proses penggilingan dan penyosohan jagung akan menghasilkan 16-28% sekam (hulls), 6-11% dedak (bran), 2-4% bekatul (polish), dan sekitar 60 persen endosperma.
Menurutnya, selama ini bekatul hanya dimanfaatkan sebagai pakan ternak karena belum banyak masyarakat yang mengetahui manfaatnya bagi kesehatan.
Sebenarnya, lanjut Haslina, bekatul mengandung sejumlah senyawa fenolik, antioksidan, serta kaya akan serat pangan, vitamin, dan mineral.
Manfaat bekatul bagi kesehatan di antaranya dapat untuk pengobatan antikanker, antihipokolesterolemik, antiaterogenik.
Berikutnya, dilakukan kegiatan presentasi dan praktik pembuatan olahan pangan bekatul jagung yang dilakukan oleh Ir Ery Pratiwi MP yang dibantu oleh mahasiswa.
Bekatul jagung ditambahkan pada olahan kue bolu kukus. Penambahan bekatul jagung pada bolu kukus dapat menjadi alternatif peningkatan nilai tambah baik dari sisi gizi maupun ekonomi.
Pada akhir sesi acara pengabdian, selaku ketua tim PKM Universitas Semarang Zulhaq menyampaikan harapannya kepada anggota Kelompok Tani Usaha Mulya untuk menerapkan teori pascapanen bekatul jagung yang baik, dan mengaplikasikan pelatihan mengenai pembuatan bolu kukus bekatul jagung sehingga dapat meningkatkan pendapatan kelompok tani.(HS)