in

Diskusi Virtual dengan Dubes Inggris, Ganjar Jajaki Kerja Sama Energi Terbarukan

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berdiskusi secara virtual dengan Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins, Senin (26/4). (Foto : Dok Humas Jateng)

 

HALO SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berdiskusi secara virtual dengan Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins, Senin (26/4).

Beberapa hal yang menjadi fokus diskusi, adalah terkait kerja sama bidang pendidikan, bidang energi, infrastruktur, industri, dan cara penanganan Covid-19 di Jawa Tengah.

Ganjar menjelaskan kerja sama Jawa Tengah dengan Inggris, sudah ada seperti pada bidang pendidikan, khususnya sekolah vokasional. Ia berharap ada peningkatan dalam bidang pendidikan, misalnya tentang metode pendidikan Bahasa Inggris.

Tujuannya agar lulusan SMA dan SMK di Jawa Tengah sudah lancar berbahasa Inggris sehingga meningkatkan peluang dalam menghadapi tantangan global.

“Mereka juga  tertarik untuk kerja sama dalam bidang energi, khususnya energi baru terbarukan. Terus kemudian infrastruktur, kemudian perdagangan. Maka saya tadi tawarkan ada kawasan industri yang ada di Batang, yang insentifnya juga cukup bagus. Mudah-mudahan itu bisa dilaksanakan atau dikerjakan,” kata Ganjar usai diskusi virtual di ruang kerjanya.

Menurut Ganjar, Jawa Tengah dan Inggris memiliki perhatian yang sama dalam hal perubahan iklim dunia atau global climate change. Dalam diskusi, Ganjar menceritakan bagaimana kondisi Jawa Tengah yang tidak memiliki banyak hutan serta kawasan pesisir pantai Utara yang mengalami penurunan muka tanah.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berdiskusi secara virtual dengan Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins, Senin (26/4). (Foto : Dok Humas Jateng)

 

Belum lagi masalah sampah dan limbah yang muncul akibat industrialisasi. Beberapa hal itu yang menjadi perhatian sehingga mulai digalakkan dan disosialisasikan agar masyarakat ikut merawat alam dan peduli mengolah sampah dengan benar.

“Kita sama-sama bicara bahwa kita punya agenda bersama atau kepedulian terhadap perubahan iklim. Jadi global climate change ini menjadi perhatian betul dari pemerintah Inggris, kita juga perhatian, maka industri dan teknologi yang ke depan akan kita kerjakan atau kita pilih mustinya yang lebih ramah lingkungan. Ini beberapa pengalaman yang kita diskusikan dan sharing,” katanya.

Ganjar menambahkan, Kedutaan Besar Inggris juga menyampaikan apresiasi kepada masyarakat Jawa Tengah yang relatif memiliki kepedulian tentang pandemi ini. Terkait hal ini, Ganajr menjelaskan bagaimana pengelolaan berbasis masyarakat digalakkan. Pola menggerakkan komunitas di masyarakat tersebut relatif efektif dan cukup membantu dalam menangani pandemi.

“Jika nanti kita mau menindaklanjuti, bisa jadi nanti dalam teknologi tentang kesehatan kita ajak kerja sama bidang farmasi dan sebagainya atau investasi industri dalam bidang farmasi dan alat kesehatan tentu ini akan sangat menguntungkan kedua belah negara, khususnya yang di Indonesia itu di Jawa Tengah,” kata Ganjar.

Sementara itu, Duta Besar Inggris untuk Indonesia dna Timor Leste, Owen Jenkins, mengatakan peluang kerja sama dalam bidang energi terbarukan tersebut cukup besar. Apalagi Jawa Tengah sudah memikiki ambisi besar untuk menggunakan energi terbarukan seperti solar panel (panel surya). Penggunaan energi terbarukan tersebut juga sejalan dengan upaya mengurangi polusi sehingga bumi tetap terjaga.

“Kami mengetahui Gubernur Ganjar memiliki ambisi dengan hal ini, provinsi pertama yang mencoba untuk menggunakan solar panel. Kami juga sudah melakukan banyak sekali usaha di bidang pembangunan yang berkelanjutan. Ini adalah ambisi dan potensi menjadi kerja sama lebih lanjut dan jangka panjang antara Inggris dengan Jawa Tengah. Bulan November lalu kami juga menjadi tuan rumah konferensi bidang iklim,” katanya dalam diskusi.

Owen menambahkan, ia juga menjajaki kerja sama dalam bidang kesehatan. Hal itu setelah melihat gaya manajerial Ganjar Pranowo dan Jawa Tengah dalam menangani pandemi Covid-19 yang dinilai luar biasa.

“Apresiasi atas manajerial yang luar biasa, kasus aktif mulai menurun, dan kami mencoba menjajaki kerja sama dalam bidang kesehatan. Bisa dengan mengkoneksikan dengan rumah sakit, juga dalam pengembangan perusahaan bidang industri farmasi,” katanya. (HS-08)

Persija Juara, Nasib Pelatih Sudirman Tak Pasti

Ini Sembilan Titik Posko Penyekatan Pantau Kendaraan Saat Arus Mudik dan Balik Lebaran