in

Disdikbud Kendal Gagas Penjajagan Simulasi Sekolah Pembelajaran Tatap Muka

Kepala Disdikbud Kendal, Wahyu Yusuf Ahmadi saat meninjau kesiapan penjajagan simulasi sekolah pembelajaran tatap muka di SMP Negeri 2 Brangsong, Jumat (8/1/2021).

 

HALO KENDAL – Pemerintah Kabupaten Kendal melalaui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kendal menggagas penjajagan simulasi sekolah pembelajaran tatap muka. Pelaksanaan simulasi ini nantinya untuk mendukung pembelajaran jarak jauh atau pembelajaran daring yang selama ini sudah berjalan.

Kepala Disdikbud Kabupaten Kendal, Wahyu Yusuf Ahmadi mengatakan, konsep pembelajarannya bersifat campuran.

“Misal ada mata pelajaran yang sulit dilakukan dengan berbasis daring bisa dilakukan dengan tatap muka. Untuk mata pelajaran yang memungkinkan dilakukan dengan pembelajaran daring ya tetap dengan daring,” terangnya, Jumat (8/1/2021).

Diungkapkan, prinsip dari simulasi pembelajaran tatap muka ini harus memenuhi unsur aman, hati-hati, bertahap, dan bersifat menyenangan, serta mendukung pembelajaran jarak jauh atau daring.

Objek simulasi pembelajaran tatap muka ini adalah satuan pendidikan yang menjadi kewenangannya, baik PAUD, SD, SMP dan pendidikan non formal.

“Simulasi ini diberlakukan hanya pada sekolah yang memenuhi syarat. Sekolah mempersiapkan daftar periksa dan mengajukan proposal yang dilampiri daftar periksa dan diverifikasi oleh pengawas sekolah. Hasil verifikasi pengawas kami cek lagi dalam bentuk visitasi, benar tidak sekolah tersebut memenuhi syarat yang ditentukan,” ungkapnya.

Dijelaskan oleh Wahyu, berdasarkan hasil visitasi yang dilakukan, bagi sekolah yang memenuhi syarat melakukan simulasi pembelajaran tatap muka, selanjutya akan dipaparkan pihak Disdikbud ke Satgas Covid-19 Kabupaten Kendal.

“Satgas Covid-19 Kabupaten nantinya akan menkajinya dan sekaligus menselaraskan dengan kebijakan nasional, provinsi, dan perkembangan kedaruratan covid di masing-masing kecamatan dan desa. Sehingga belum tentu nanti yang sekolahan itu siap mendapatkan izin. Karena mempertimbangkan hal lain itu juga,” jelasnya.

Ditambahkan, bahwa pola penjajagan simulasi pembelajaran sekolah tatap muka adalah dua minggu on kelas.

Yakni dua minggu simulasi pembelajaran tatap muka dan satu minggu kemudian off kelas. Kemudian dilanjutkan dengan pembelajaran jarak jauh dan dilakukan evaluasi.

“Kami akan akan melakukan monitoring evaluasi secara terus menerus. Kami juga memberikan penekanan, bahwa satuan pendidikan yang memenuhi sarpas kesehatan menjadi keniscayaan tidak hanya saat ini dan saat-saat berikutnya, karena pandemi ini masih ada di sekitar kita dan tidak tahu kapan akan berakhir,” imbuhnya.

Menurutnya, saat ini baru ada enam SMP dan delapan SD yang sudah memberikan proposal syarat pengajuan penjajagan simulasi pembelajaran sekolah tatap muka kepada Dinas.

“Untuk tingkat SMP yakni SMPN 2 Brangsong, SMPN 1 Brangsong, SMPN 2 Boja, SMPN 3 Patebon, SMPN 2 Cepiring, dan SMPN 2 Gemuh. Keenam SMP itu sudah dilakukan verifikasi ulang proposal dan visitasi lapangan untuk menentukan kelayakan sekolah membuka KBM tatap muka. Sedangkan untuk SD dimulai visitasi minggu depan,” papar Wahyu.

Persiapan ini rencananya dilakukan sepanjang Januari dengan harapan, berapa pun sekolah yang lolos persyaratan dan mendapatkan izin akan menjadi pionir simulasi KBM tatap muka di Kendal.

“Dalam persyaratan itu, kami batasi maksimal 50% jumlah siswa yang bisa mengikuti pembelajaran langsung tiap harinya, nanti bergantian. Kalau yang siswanya banyak, maksimal 35% bergantian,” pungkasnya.(HS)

Bupati Pekalongan Berharap Pasar Wiradesa Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi

Upayakan Integrasi JDIH, Kebumen Terima Kunjungan Biro Hukum Provinsi Jateng