in

Dinsos Boyolali Salurkan 50 Bantuan untuk PPKS

 

HALO BOYOLALI – Setelah beberapa waktu yang lalu memberikan bantuan kepada masyarakat lanjut usia dan orang dengan kecacatan berat (ODKB), Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Boyolali kembali membagikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Bantuan kali ini diberikan kepada 50 orang pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS), di Kantor Dinsos Kabupaten Boyolali, Jumat (8/4/2022).

“Bantuan berupa kewirausahaan dan bantuan keperluan hidup untuk PPKS dari (sentra terpadu) Profesor DR Soeharso Surakarta. Pengajuan ini kami ajukan tahun 2021 dan akan dibagikan pada hari ini sebanyak 50 penerima bantuan,” terang Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinsos Kabupaten Boyolali, Mudzakir, seperti dirilis Boyolali.go.id.

Sebanyak 50 penerima tersebut, terdiri atas empat anak berhadapan dengan hukum (ABH), dua anak memerlukan perlindungan khusus (AMPK), 17 anak terlantar, satu balita terlantar, empat orang difabel, 15 wanita rentan sosial ekonomi, dan tujuh orang lansia. Menurutnya, bantuan yang diberikan, telah sesuai dengan yang kebutuhan penerima.

Selain itu juga bantuan dengan total senilai Rp 82.485.400, berupa 22 ekor kambing untuk 11 PPKS, sembako dan tabung gas untuk wirausaha toko kelontong kepada empat PPKS, pemenuhan kebutuhan dasar sebanyak 27 PPKS, bed dan kasur untuk usaha pijat dan terapi bagi dua PPKS, dan etalase kaca bagi pedagang sebanyak satu PPKS.

Selain itu, bantuan juga untuk kewirausahaan pembuatan donat berupa mixer sebanyak satu PPKS, kewirausahaan jasa jahit dengan bantuan mesin obras sebanyak tiga PPKS dan kewirausahaan jasa jahit dengan bantuan mesin krill sebanyak satu PPKS.

“Mudah mudahan dengan bantuan ini masyarakat di Boyolali bisa terangkat ekonomi untuk yang berwirausaha. Kalau yang pemenuhan kebutuhan dasar karena mereka orang orang yang rentan orang orang yang memerlukan perhatian dari pemerintah mudah mudahan bisa meringankan beban hidup yang dialami,” harapnya.

Pihaknya juga memberikan pelatihan pada PPKS terutama kaum difabel pada Bulan Juni-Juli esok. Pelatihan tersebut dapat berupa menjahit, elektronik ataupun ketrampilan lain sesuai dengan keperluan difabel dan telah bekerjasama dengan perusahaan. Dilaporkan, sebanyak 217 kaum difabel telah bekerja di perusahaan pada pelatihan sebelumnya.

“Dinsos juga bekerja sama dengan beberapa perusahaan yang saat ini sudah melaksanakan pelatihan, terutama pelatihan menjahit yang apabila mereka terseleksi bisa masuk perusahaan langsung bisa diperkerjakan di perusahaan. Ada beberapa yang sudah bekerja di perusahaan,” katanya.

Salah seorang kaum difabel yang menerima bantuan. Parsiyem mengaku senang mendapatkan bantuan berupa mesin obras. Dengan adanya mesin obras tersebut, kini dia tidak perlu melakukan obras jahitan ke tempat lain.

“Untuk usaha di rumah, di rumah sudah punya mesin jahit tetapi obrasnya belum ada. Di rumah saya vermakan. Senang banget. Impian saya punya mesin komplet,” kata warga Desa Klewor, Kecamatan Kemusu ini. (HS-08)

Yogyakarta Bakal Jadi Tuan Rumah Pesta Paduan Suara Gerejawi Nasional XIII

Pelayanan PCR Bandara Adi Soemarmo Sesuaikan Aturan Baru Kemenhub